MAKALAH
ORGANISASI
DAN MANAGEMEN PELAYANAN KEBIDANAN
“Manajemen
Sumber Daya Manusia”
Dosen
Pengampu : Rahayu Widaryanti, S.ST
KELAS : A.86
KELOMPOK 2
CUT
NANDA NOVITASARI 11150228
SITI
HADIJAH 11150231
AYU
RETNO BUDIATI 11150235
ETIN
PURWATI 11150238
NI
MADE SRI DEWI W. S 11150241
SULASTRI 11150244
ROFIQOH
DAMAYANTI 11150248
NI
KADEK EMA SUSANTI 11150251
I
GUSTI AYU ARIBUANA D. 11150254
KADEK
INDAH RAHAYU 11150257
SALA
SARTIKA 11150260
KHOLILA 11150263
PRODI DIII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Makalah ini
sengaja disusun oleh penulis guna memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Organisasi
dan Manajemen Pelayanan Kebidanan.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, dan tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah dokumentasi kebidanan yakni “Rahayu Widaryanti, S.ST”. yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penulis sangat
menyadari bahwa makalah yang penulis susun masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan dalam penyusunan
makalah selanjutnya.
Penulis berharap, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dijadikan sebuah media
pembelajaran selanjutnya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Maret 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah proses mengelola
dan mengatur sekelompok orang untuk dapat bekerjasama sehingga mencapai tujuan
yang telah disepakati bersama, melalui perencanaan (planning), organisasi
(organization), menggerakan (actuating) dan mengontrol (controlling). Dapat
dikatan juga merupakan aset perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Sebagai suatu ilmu, MSDM memiliki integrasi menyeluruh
komponen masyarakat atau pekerja atau sumber daya manusia. Dalam kehidupan
dimasa globalisasi, setiap orang memiliki beragam keahlian, keterampilan
dan usaha untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bekerja.
Sumber daya
yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipe sumber daya,
seperti Finansial, Fisik, Manusia dan Kemampuan Teknologi. Yaitu:
1.
Sumber daya finansial merupakan salah satu unsur
penting dalam rangka membentuk perusahaan yang maju dan terus berkembang karena
berhubungan dengan saham yang merupakan modal utama dalam membangun sebuah
perusahaan dan mengembangkan serta melanjutkan perusahaan tersebut.
2.
Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang
menyangkut penunjang secara fisik berdirinya suatu perusahaan seperti alat-alat
kelengkapannya.
3.
Sumber daya manusia merupakan sektor sentral dan
penting dalam rangka pencapaian tujuan di suatu perusahaan, karena dengan
adanya kemampuan skill para pekerja dan kualitas sumber daya manusia dapat
menggerakan perusahaan dengan baik dan benar.
4.
Kemampuan teknologi juga merupakan unsur penunjang
penting dalam menggerakan perusahaan, karena dengan adanya kelengkapan
teknologi dan kecanggihan teknologi akan memudahkan berjalannya suatu
perusahaan
Dari keempat sumber tersebut aspek yang terpenting
yaitu manusia, karena manusia merupakan penggerak terpenting dalam perusahaan.
Maju dan tidaknya perusahaan tergantung pada pengelolaan sumber daya manusia
ini dapat dilakukan dalam suatu perusahaan itu atau oleh suatu departemen
tertentu.
Oleh sebab itu, berdasarkan hal tersebut penulis dalam
makalah ini akan menjabarkan tentang pengertian Sumber Daya Manusia, tujuan dan
model-modelnya.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa
yang dimaksud dengan Manajemen Sumber Daya Manusia ?
b. Apa
saja model dari Manajemen Sumber Daya Manusia ?
c. Bagaimana
fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ?
d. Apa
saja tujuan dari Manajemen Sumber Daya Manusia ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini agar mahasiswa dapat mengetahui tentang Manajemen Sumber
Daya manusia.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Manajemen Sumber Daya
Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani
berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan
tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan
demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya
mengurusi sumber daya manuasia adalah departemen sumber daya manusia atau dalam
bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner
manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang
bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang
yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat
organisasi memerlukannya.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain sistem
perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier,
evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.
Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen
yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.
Berikut
ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:
Melayu SP.
Hasibuan.
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Henry Simamora
MSDM adalah sebagai pendayagunaan,
pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap
individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat
dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan
personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat
pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam
mencapai tujuan-tujuannya.
Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan,
pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa,
kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang,
yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja.
Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi
pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan
tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi,
kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.
Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli
tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam
mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2.2 Model Manajemen Sumber Daya Manusia
Di dalam memahami berbagai permasalahan pada manajemen
sumber daya manusia dan sekaligus dapat menentukan cara pemecahannya perlu
diketahui lebih dahulu model-model yang digunakan oleh perusahaan kecil tidak
bias menerapkan model yang biasa digunakan oleh perusahaan besar. Demikian pula
sebaliknya. Dalam perkembangan model-model ini berkembang sesuai dengan situasi
dan kondisi serta tuntutannya.
Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 (enam) model manajemen sumber daya manusia yaitu:
a. Model Klerikal
Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang
terutama adalah memperoleh dan memelihara laporan, data, catatan-catatan dan
melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi departemen sumber daya manusia menangani
kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi berbagai peraturan dan melaksanakan
tugas-tugas kepegawaian rutin.
b. Model Hukum
Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh
kekutannya dari keahlian di bidang hukum. Aspek hukum memiliki sejarah panjang
yang berawal dari hubungan perburuhan, di masa negosiasi kontrak, pengawasan
dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan adanya hubungan yang sering
bertentangan antara manajer dengan karyawan.
c. Model Finansial
Aspek finansial manajemen sumber daya manusia belakangan ini
semakin berkembang karena para manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar
dari sumber daya manusia ini meliputi biaya kompensasi tidak langsung seperti
biaya asuransi kesehatan, pension, asuransi jiwa, liburan dan sebagainya,
kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang yang semakin komplek ini
merupakan penyebab utama mengapa para manajer sumber daya manusia semakin
meningkat.
d. Model Manjerial
Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama
manajer sumber daya manusia memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang
berorientasi pada produktivitas. Versi kedua manajer ini melaksanakan beberapa
fungsi sumber daya manusia.
Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini jdalam keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan. Karena karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri disbanding dengan pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia dapat menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.
Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini jdalam keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan. Karena karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri disbanding dengan pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia dapat menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.
e. Model Humanistik
Ide sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber
daya manusia dibentuk untuk mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan
potensi sumber daya manusia di dalam organisasi.
Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu
karyawan dan membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir.
Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan pengembangan karyawan mereka.
Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan pengembangan karyawan mereka.
f. Model Ilmu Perilaku
Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi
dan perilaku organisasi merupakan dasar aktivitas sumber daya manusia.
Prinsipnya adalah bahwa sebuah pendekatan sains terhadap perilaku manusia dapa
diterpkan pada hampir semua permasalahan sumber daya manusia bidang sumber daya
manusias yang didasarkan pada prinsip sains meliputi teknik umpan balik,
evaluasi, desain program dan tujuan pelatihan serta manajemen karir.
2.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya
Manusia
Berikut
ada beberapa fungsi manajemen sumber daya manusia:
1. Perencanaan
Perencanaan adalah usaha sadar dalam pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang
tentang hal-hal yang akan dikerjakan
di masa depan dalam dan oleh suatu
organisasi dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah dilakukan sebelumnya.
2.
Rekrutmen
Menurut Schermerhorn, 1997 Rekrutmen (Recruitment) adalah proses
penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang
efektif akan membawa peluang pekerjaan kepada perhatian dari orang-orang yang
berkemampuan dan keterampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan.
3.
Seleksi
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga
kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal
yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar
riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar
dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal
memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat
terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan
proses seleksi lainnya.
4.
Orientasi,
Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan (training)
merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep,
peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenga
kera.(Simamora:2006:273). Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun
2003. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin,
sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai
dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.
Pengembangan (development)
diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda
atau yang lebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi
pendidikan.
Menurut (Hani
Handoko:2001:104) pengertian latihan dan pengembangan adalah berbeda. Latihan (training)
dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik
pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Yaitu latihan
rnenyiapkan para karyawan (tenaga kerja) untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
sekarang. Sedangkan pengembangan (Developrnent) mempunyai ruang lingkup
Iebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan,
kemampuan, sikap dlan sifat-sifat kepribadian.
5.
Evalauasi
Kinerja
Evaluasi sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen
lainnya, yaitu perencanaan, pengorganisasian atau pelaksanaan, pemantauan
(monitoring) dan pengendalian. Terkadang fungsi monitoring dan fungsi evaluasi,
sulit untuk dipisahkan. Penyusunan sistem dalam organisasi dan pembagian tugas,
fungsi serta pembagian peran pihak-pihak dalam organisasi, adakalanya tidak
perlu dipisah-pisah secara nyata. Fungsi manajemen puncak misalnya, meliputi
semua fungsi dari perencanaan sampai pengendalian. Oleh karena itu, evaluasi
sering dilakukan oleh pimpinan organisasi dalam suatu rapat kerja, rapat
pimpinan, atau temu muka, baik secara reguler maupun dalam menghadapi
kejadian-kejadian khusus lainnya.
Sebagai
bagian dari fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri sendiri.
Fungsi-fungsi seperti fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya
dengan fungsi evaluasi. Di samping untuk melengkapi berbagai fungsi di dalam
fungsi-fungsi manajemen, evaluasi sangat bermanfaat agar organisasi tidak
mengulangi kesalahan yang sama setiap kali.
6.
Kompensasi
Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung berbentuk
uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa( output) yang diberikannya
kepada perusahaan. Prinsip Kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan
tanggung jawab.
7.
Pengintegrasian
Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan
kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling
menguntungkan.
8.
Pemeliharaan
Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik,
mental dan loyalitas karyawan agar tercipta kerjasama yang panjang.
9.
Pemberhentian
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja
karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban
antar pekerja dan pengusaha.
Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerjas seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.
Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerjas seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.
2.4 Tujuan Manajemen Sumber Daya
Manusia
a.
Tujuan Sosial
Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar
organisasi atau perusahaan bertanggungjawab secara sosial dan etis terhadap
keutuhan dan tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.
Kegagalan
organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat
menyebabkan hambatan-hambatan.
b.
Tujuan Organisasional
Tujuan organisasional adalah sasaran formal yang dibuat
untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. Ditunjukan untuk
dapat mengenali keberadaan maanajemen sumber daya manusia(MSDM) dalam
memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara
formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu
para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap
kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam
menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia
c.
Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan
kontribusi departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak
berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah
dari tingkat kebutuhan organisasi.
d.
Tujuan Individual
Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota
organisasi atau perusahaan yang hendak mencapai melalui aktivitasnya dalam
organisasi. Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian
tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual
terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika
parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan
personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan
karyawan dapat meninggalkan organisasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani
berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan
tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan
demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Sumber
daya manusia senantiasa melekat pada perusahaan apapun sebagi faktor penentu
keefeksian perusahaan tersebut. Peranan sumber daya manusia dalam perusahaan
sangatlah penting kerena sebagai penggerak utama seluruh kegiatan atau
aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya, baik untuk memperoleh keuntungan
maupun untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Berhasil tidaknya
suatu perusahaan dalam mempertahankan eksitensi perusahaan dimulai dari manusia
itu sendiri dalam mempertahankan perusahaan dalam meningkatkan efektivitas dan
efisiensi secara maksimal. Dengan kata lain kinerja organisasi atau perusahaan
sangat dipengaruhi dan bahkan tergantung pada kualitas dan kemampuan kompetitif
sumber daya manusia yang dimilikinya.
Untuk itu sebelum melakukan seleksi pemilihan karyawan perusahaan
menentukan kebutuhan karyawan yang dibutuhkan baik kualitas maupun kuantitas
(jumlah).
Pelaksanaan seleksi merupakan salah satu bagian penting dalam aktivitas
atau kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia. Terutama untuk pengadaan tenaga
kerja, karena dengan adanya seleksi maka akan menghasilkan karyawan-karyawan
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan baik dan segi jumlah maupun mutu, yang
akan menjamin kelancaran tugas-tugas dan jalannya aktivitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar