MAKALAH
PROMOSI KESEHATAN
“Promosi Kesehatan pada Ibu Hamil dan Bersalin"
Kelompok :6
1.
Sri Yuliastuti (11150240)
2.
Ni Made Sri Dewi W.S (11150241)
PRODI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada penyusun sehingga makalah Promosi Kesehatan ini yang berjudul “Promosi Kesehatan pada Ibu Hamil dan Bersalin" dapat selesai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. .
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Promosi Kesehatan, dimana sumber materi diambil dari beberapa media
pendidikan guna menunjang keakuratan materi yang nantinya akan disampaikan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
berguna bagi pembaca. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Yogyakarta, Januari 2013
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sebenarnya
apa penyebab kematian ibu ? Menurut data SKRT tahun 2001, 90 % penyebab
kematian ibu karena adanya komplikasi dan 28 % diantaranya terjadi pendarahan
dimasa kehamilan dan persalinan. Ada beberapa sebab yang tidak langsung tentang
masalah kesehatan ibu,yaitu:
Pendidikan ibu-ibu terutama yang ada di pedesaan masih rendah. Masih banyaknya ibu yang beranggapan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan sesuatu yang alami yang berarti tidak memerlukan pemeriksaan dan perawatan, serta tanpa mereka sadari bahwa ibu hamil termasuk kelompok risiko tinggi. Ibu hamil memiliki risiko 50 % dapat melahirkan dengan selamat dan 50 % dapat mengakibatkan kematian, Sosial ekonomi dan sosial budaya Indonesia yang mengutamakan bapak dibandingkan ibu, sebagai contoh dalam hal makanan, sang bapak didahulukan untuk mendapat makanan yang bergizi sedangkan bagian yang tertinggal diberikan kepada ibu, sehingga angka anemia pada ibu hamil cukup tinggi mencapai 40 %. “4 terlalu “dalam melahirkan, yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak “3 terlambat”, yaitu terlambat mengambil keputusan, terlambat penanganan, terlambat
Pendidikan ibu-ibu terutama yang ada di pedesaan masih rendah. Masih banyaknya ibu yang beranggapan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan sesuatu yang alami yang berarti tidak memerlukan pemeriksaan dan perawatan, serta tanpa mereka sadari bahwa ibu hamil termasuk kelompok risiko tinggi. Ibu hamil memiliki risiko 50 % dapat melahirkan dengan selamat dan 50 % dapat mengakibatkan kematian, Sosial ekonomi dan sosial budaya Indonesia yang mengutamakan bapak dibandingkan ibu, sebagai contoh dalam hal makanan, sang bapak didahulukan untuk mendapat makanan yang bergizi sedangkan bagian yang tertinggal diberikan kepada ibu, sehingga angka anemia pada ibu hamil cukup tinggi mencapai 40 %. “4 terlalu “dalam melahirkan, yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak “3 terlambat”, yaitu terlambat mengambil keputusan, terlambat penanganan, terlambat
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka
pada kesempatan ini penulis membatasi masalah yang akan di bahas yakni mengenai
promosi kesehatan bagi ibu hamil dan ibu
bersalin.
1.3
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah
untuk mengetahui bagaimana cara promosi kesehatan pada ibu hamil dan ibu bersalin.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Promosi Kesehatan
Dilihat
secara konsep promosi kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi atau mengajak
orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat,agar melaksanakan prilaku
hidup sehat. Sedangkan secara operasional pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan
untuk memberikan dan meningkatkan pengetahuan, sikap, kebiasaan praktek masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
Ada beberapa upaya promosi kesehatan dalam pelayanan
kebidanan meliputi:
1. Upaya promotif
Yaitu upaya promosi kesehatan yang di
tujukan untuk meningkatkan status atau derajat kesehatan yang
optimal.sasarannya adalah kelompok orang sehat.Tujuan upaya promotif adalah
agar masyarakat mampu meningkatkan kesehatannya,kelompok orang sehat meningkat
dan kelompok orang sakit menurun.Bentuk kegiatannya adalah pendidikan kesehatan
tentang cara memelihara kesehatan.
2. Upaya preventif
Yaitu upaya promosi kesehatan untuk mencegah
terjadinya penyakit.Sasarannya adalah kelompok orang resiko tinggi.Tujuannya
untuk mencegah kelompok resiko tinggi agar tidak jatuh atau menjadi
sakit.Bentuk kegiatannya adalah imunisasi,pemeriksaan antenatal care,postnatal
care,perinatal,dan neonatal.
3. Upaya kuratif
Yaitu upaya promosi kesehatan untuk mencegah
penyakit menjadi lebih parah melalui pengobatan.Sasarannya adalah kelompok
orang sakit terutama penyakit kronis.Tuuannya agar mampu mencegah penyakit
tersebut tidak lebih parah.Bentuk pengobatannya adalah pengobatan.
4. Upaya rehabilitatif
Yaitu upaya promosi kesehatan untuk
memelihara dan memulihkan kondisi atau mencegah kecacatan.Sasarannya adalah
kelompok orang yang baru sembuh dari penyakit.Tujuannya adalah pemulihan dan
pencegahan kecacatan.
Promosi
kesehatan pada ibu hamil dan ibu bersalin
untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi ibu yang akan
menghadapi persalinan agar terwujud derajad kesehatan yang optimal. Diharapkan dengan penyuluhan dan
informasi dari bidan dapat membuat ibu hamil dapat memenuhi gizi seimbang
selama kehamilan dan menjaga kehamilanya tetap sehat, ibu hamil juga dapat
mengetahui tanda bahaya bagi ibu hamil. Sedangkan ibu bersalin dapat menjalani persalinannya dengan tenang.
Hamil dan bersalin bukan hanya merupakan proses murni
fisiologis belaka, akan tetapi banyak pula diwarnai dengan komponen-komponen
fisiologis. Tetapi ada perbedaan yang dialami oleh ibu yang satu dengan yang
lainnya. Pengalaman di masyarakat, ada ibu-ibu yang sangat muda sudah hamil dan melahirkan
bayinya, dan ada juga ibu-ibu yang sudah tua masih hamil dan melahirkan bayinya, yang
kadang-kadang sampai mengalami keadaan abnormal seperti operasi. Untuk itulah
perlu dilakukannya promosi kesehatan pada ibu hamil dan ibu bersalin yaitu untuk mengantisipasi
perasaan cemas pada ibu dalam menghadapi kehamilanya dan persalinan di kemudian hari.
B. Perubahan
Fisiologis Pada Ibu Hamil dan Bersalin
Pada wanita
hamil akan terdapat perubahan peningkatan berat badan, payudara membesar, perut
juga membesar sesuai umur kehamilan. Semakin meningkat umur kehamilan,
ibu semakin merasakan pergerakan-pergerakan bayi. Perut ibu semakin besar,
pergerakan ibu semakin tidak bebas, ibu merasakan tidak nyaman. Kadang-kadang
ibu mengalami gangguan kencing, kaki bengkak. Kondisi-kondisi otot –otot panggul dan otot–otot jalan lahir mengalami pemekaran.
Keluarnya bayi itu sebagian besar
disebabkan oleh kekuatan-kekuatan kontraksi otot, dan sebagian lagi oleh
tekanan dari perut. Kontraksi dari otot-otot uterus dan pelontaran bayi keluar
amat dipengaaruhi oleh: Sistem saraf simpatis, parasimpatis dan saraf lokal
pada otot uterus.
C.
Perubahan Psikologis
Perubahan
psikologis pada ibu hamil yaitu ibu merasa bangga pada dirinya karena bisa
mengandung , ibu juga merasa bahagia akan kehamilanya. Pada ibu – ibu muda
terkadang juga takut saat kehamilanya , takut tidak bisa menjaga kehamilanya ,
takut tidak bisa memberikan gizi untuk bayinya , juga takuttidak bisa
melahirkan bayinya dengan normal, akan tetapi banyak juga ibu – ibu yang kurang
bisa menerima kehamilanya yang di sebabkan oleh hal – hal tertentu.
Pada minggu-minggu terakhir
menjelang kelahiran bayinya, ibu banyak di pengaruhi oleh perasaan-perasaan/
emosi-emosi dan ketegangan. Ibu merasa cemas apakah bayinya dapat lahir lancar,
sehat atau cacat. Ibu juga amat bahagia menyongsong kelahiran bayinya yang di
idam-idamkannya.
Disamping itu ibu merasakan takut terhadap darah, takut sakit, takut terjadi gangguan waktu melahirkan, bahkan takut mati. Kecemasan ayah juga tidak boleh diabaikan. Kecemasan ayah hampir sama besarnya dengan kecemasan ibu yang melahirkan, hanya berbeda sang ayah tidak secara langsung merasakan efeknya dari kehamilan.
Disamping itu ibu merasakan takut terhadap darah, takut sakit, takut terjadi gangguan waktu melahirkan, bahkan takut mati. Kecemasan ayah juga tidak boleh diabaikan. Kecemasan ayah hampir sama besarnya dengan kecemasan ibu yang melahirkan, hanya berbeda sang ayah tidak secara langsung merasakan efeknya dari kehamilan.
D.
Promosi
kesehatan pada ibu hamil meliputi beberapa aspek yaitu :
Promosi kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi ibu hamil agar terwujud
derajad kesehatan yang optimal. Diharapkan dengan penyuluhan dan informasi dari
bidan bisa setiap ibu hamil dapat menjalani kehamilannya dengan tenang. Serta
siap menghadapi persalinan.
Hal-hal yang perlu dipromosikan pada ibu hamil adalah sebagai berikut : .
Hal-hal yang perlu dipromosikan pada ibu hamil adalah sebagai berikut : .
a.
Kebutuhan nutrisi
Selama kehamilan ibu membutuhkan tambahan asupan makanan untuk pertumbuhan janin dan pertahanan dirinya sendiri.
Selama kehamilan ibu membutuhkan tambahan asupan makanan untuk pertumbuhan janin dan pertahanan dirinya sendiri.
1.
Jenis-jenis
makanan:
a. Makanan pokok : karbohidrat sebagai sumber energi
b. Makanan pembangun : protein untuk tumbang janin
c. Makanan pelengkap : vitamin dan mineral
d. Makanan penunjang : lemak .
a. Makanan pokok : karbohidrat sebagai sumber energi
b. Makanan pembangun : protein untuk tumbang janin
c. Makanan pelengkap : vitamin dan mineral
d. Makanan penunjang : lemak .
2.
Tambahan gizi yang diperlukan ibu hamil adalah :
Protein : dari 6 gr/hari menjadi 10 gr/hari
Energi / kalori : yang dapat diperolieh dari karbohidrat dan lemak
Vitamin : sebagai pengatur dan pelindung
Penambahan tersebut diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin, persiapan persalinan dan untuk melakukan aktivitas. Penambahan ini pada trimester pertama belum diperlukan, tetapi pada trimester dua dan tiga dibutuhkan penambahan nutrisi karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin yang cepat.
Protein : dari 6 gr/hari menjadi 10 gr/hari
Energi / kalori : yang dapat diperolieh dari karbohidrat dan lemak
Vitamin : sebagai pengatur dan pelindung
Penambahan tersebut diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin, persiapan persalinan dan untuk melakukan aktivitas. Penambahan ini pada trimester pertama belum diperlukan, tetapi pada trimester dua dan tiga dibutuhkan penambahan nutrisi karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin yang cepat.
3.
Jenis makanan yang penting setiap hari dikonsumsi ibu
hamil :
Zat besi : Untuk mencegah anemia sehingga tidak akan terjadi BBLR, perdarahan,dll
Kalsium : Untuk pertumbuhan tulang
Yodium : Untuk mencegah pembesaran kelenjar gondok pada ibu, perkembangan lambat sehingga akan terjadi retardasi mental, cebol.
Perubahan yang perlu dipahami ibu hamil :
Zat besi : Untuk mencegah anemia sehingga tidak akan terjadi BBLR, perdarahan,dll
Kalsium : Untuk pertumbuhan tulang
Yodium : Untuk mencegah pembesaran kelenjar gondok pada ibu, perkembangan lambat sehingga akan terjadi retardasi mental, cebol.
Perubahan yang perlu dipahami ibu hamil :
4.
Tahap I (2 minggu
setelah konsumsi)
Gizi yang diperlukan seperti biasa harus terpenuhi, tapi belum membutuhkan penambahan
Gizi yang diperlukan seperti biasa harus terpenuhi, tapi belum membutuhkan penambahan
5.
Tahap II (minggu
ke 2 - minggu ke 8)
Sudah dibutuhkan nutrisi karena pada tahap ini sudah terbentuk jaringan-jaringan dan organ- organ tubuh janin.
Sudah dibutuhkan nutrisi karena pada tahap ini sudah terbentuk jaringan-jaringan dan organ- organ tubuh janin.
6.
Tahap III (minggu ke 8 – lahir)
Untuk persiapan persalinan, laktasi dan kesempurnaan janin
Untuk persiapan persalinan, laktasi dan kesempurnaan janin
b.
Istirahat
Istirahat bagi ibu hamil untuk meringankan urat syaraf atau mengurangi aktivitas otot.
Kegunaan istirahat adalah :
1. Untuk melepaskan lelah
2. Memberikan kesempatan pada tubuh untuk membentuk kegiatan baru
3. Menambah kesegaran untuk melakukan pekerjaan
Istirahat bagi ibu hamil untuk meringankan urat syaraf atau mengurangi aktivitas otot.
Kegunaan istirahat adalah :
1. Untuk melepaskan lelah
2. Memberikan kesempatan pada tubuh untuk membentuk kegiatan baru
3. Menambah kesegaran untuk melakukan pekerjaan
Wanita
hamil butuh istirahat yang cukup, wanita hamil dianjurkan untuk tidur siang
karena udara panas mudah membuat merasa lebih baikan bila cukup banyak
istirahat.
Releksasi tubuh yang sempurna mengatasi ketegangan fisik dan psikis selama hamil terutama pada saat melahirkan. Releksasi sangat berguna juga bagi kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Agar ibu hamil dapat melakukan istirahat yang benar, maka ia perlu mengetahui bagaimana cara penyegaran tubuh dan sehat yaitu : pertama angkat tangan, kemudian turunkan, sekali lagi angkat kemudian tarik nafas dan hembuskan, lakukan dengan santai.
Cara tidur yang nyaman :
Pertama-tama ibu hamil duduk perlahan, topanglah tubuh dengan tangan kanan. Kemudian sedikit miringkan badan ke kanan, tangan kiri menyilang ikut menopang tubuh ibu perlahan-lahan, kemudian ibu hamil bisa tidur dengan telentang. Begitu juga saat bangun, terlebih dahulu miringkan tubuh ke kanan, topanglah tubuh dengan tangan kanan. Bangunlah perlahan-lahan dan kemudian ibu hamil bisa duduk kembali. Kalau perut ibu semakin besar akan sulit untuk tidur dengan posisi telentang maupun sebaliknya. Untuk itu ibu merasa tidur dengan posisi miring ke kiri. .
Releksasi tubuh yang sempurna mengatasi ketegangan fisik dan psikis selama hamil terutama pada saat melahirkan. Releksasi sangat berguna juga bagi kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Agar ibu hamil dapat melakukan istirahat yang benar, maka ia perlu mengetahui bagaimana cara penyegaran tubuh dan sehat yaitu : pertama angkat tangan, kemudian turunkan, sekali lagi angkat kemudian tarik nafas dan hembuskan, lakukan dengan santai.
Cara tidur yang nyaman :
Pertama-tama ibu hamil duduk perlahan, topanglah tubuh dengan tangan kanan. Kemudian sedikit miringkan badan ke kanan, tangan kiri menyilang ikut menopang tubuh ibu perlahan-lahan, kemudian ibu hamil bisa tidur dengan telentang. Begitu juga saat bangun, terlebih dahulu miringkan tubuh ke kanan, topanglah tubuh dengan tangan kanan. Bangunlah perlahan-lahan dan kemudian ibu hamil bisa duduk kembali. Kalau perut ibu semakin besar akan sulit untuk tidur dengan posisi telentang maupun sebaliknya. Untuk itu ibu merasa tidur dengan posisi miring ke kiri. .
c.
Kebutuhan pakaian
Ibu hamil sebaiknya mengenakan pakaian yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
Ibu hamil sebaiknya mengenakan pakaian yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1)
Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan
pada bagian tertentu sehingga ibu
tidak dapat bebas bergerak
2)
Longgar : bukan
berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang dapat bergerak bebas
3)
Tidak tebal :
pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dikeluarnya keringat sehingga tidak
bebas bergerak
4)
Menarik : enak
dipandang mata
5)
Menyerap keringat : karena pada ibu hamil banyak
keringat, maka dianjurkan memakai pakaian yang menyerap keringat. Disini ditekankan
pada bahan dasarnya.
d.
imunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Ia juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya 2x injeksi selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan II pada 2 minggu kemudian ) Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Ia juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya 2x injeksi selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan II pada 2 minggu kemudian ) Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :
1.
TT
1 selama kunjungan antenatal I
2.
TT 2 → 4 minggu setelah TT 1
3.
TT 3 → 6 minggu setelah TT 2
4.
TT 4 → 1 tahun setelah TT 3
5.
TT 5 → 1 tahun setelah TT 4
Karena
imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya mengetahui dan
mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas kesehatan harus
berusaha program ini terlaksana maksimal dan cepat.
e.
Senam hamil
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan senam hamil akan memberikan banyak manfaat dalam membantu kelancaran proses persalinan,antara lain dapat melatih cara mengedan yang benar. Kesiapan ini merupakan bakal bagi calon ibu pada saat persalinan.
Tujuan senam hamil adalah :
Memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap agar ibu dapat menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan dapat berjalan lancar dan mudah
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan senam hamil akan memberikan banyak manfaat dalam membantu kelancaran proses persalinan,antara lain dapat melatih cara mengedan yang benar. Kesiapan ini merupakan bakal bagi calon ibu pada saat persalinan.
Tujuan senam hamil adalah :
Memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap agar ibu dapat menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan dapat berjalan lancar dan mudah
1.
Membimbing
wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis
2.
Melonggarkan
persendian yang berhubungan dengan proses persalinan
3.
Cara memperoleh kontraksi dan relokasi yang sempurna
4.
Menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan
5.
Dapat mengatur
diri pada ketenangan
Manfaat senam hamil secara teratur :
1.
Memperbaiki sirkulasi darah
2.
Mengurangi
pembengkakan
3.
Memperbaiki
keseimbangan otot
4.
Mengurangi kram / kejang pada kaki
5.
Menguatkan otot-otot perut
6.
Mempercepat proses
penyembuhan setelah melahirkan
Syarat-syarat mengikuti senam hamil :
1.
Pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter / bidan
2.
Lakukan latihan
setelah kehamilan 22 minggu
3.
Lakukan latihan
secara teratur dan disiplin
Gerakan senam hamil ada 3 tahap :
1.
Kunjungan I ada 4 tahap
2.
Kunjungan II ada 7 tahap
3.
Kunjungan III gabungan
kedua tahap tersebut
a)
Gerakan senam hamil pada kunjungan pertama :
1.
Senam untuk kaki
Duduk di kursi dengan kaki dirapatkan dan telapak kaki ditaruh di lantaiØ
Mengangkat jari-jari kaki secara perlahan lalu diturunkan, bergunaØ untuk memperkuat otot panggul dan punggung sehingga dapat menopang tubuh ibu yang semakin besar
Duduk di kursi dengan kaki dirapatkan dan telapak kaki ditaruh di lantaiØ
Mengangkat jari-jari kaki secara perlahan lalu diturunkan, bergunaØ untuk memperkuat otot panggul dan punggung sehingga dapat menopang tubuh ibu yang semakin besar
2.
Duduk di kursi, silangkan kaki kanan diatas kaki kiri
Gerakkan ujung kaki perlahan-lahan ke atas dan turunkan, berguna untuk otot pinggang dan panggul
Gerakkan ujung kaki perlahan-lahan ke atas dan turunkan, berguna untuk otot pinggang dan panggul
3.
Senam duduk
bersila
Duduk bersila, letakkan kedua telapak tangan di atas lutut . Tekan lutut ke bawah perlahan - lahan, berguna untuk mengurangi kram kaki karena duduk terlalu lama
Duduk bersila, letakkan kedua telapak tangan di atas lutut . Tekan lutut ke bawah perlahan - lahan, berguna untuk mengurangi kram kaki karena duduk terlalu lama
4.
Cara
tidur yang nyaman
Berbaring miring ke kiri dengan kaki ditekuk
Berbaring miring ke kiri dengan kaki ditekuk
b)
Gerakan
senam hamil pada kunjungan ke dua :
1.
Senam
posisi telentang
Tidurlah telentang dan tekuk lutut sedikit, jangan terlalu lebar dan arahkan telapak tangan kebawah dan berada di samping badan .Angkat pinggang secara perlahan-lahan.
Tidurlah telentang dan tekuk lutut sedikit, jangan terlalu lebar dan arahkan telapak tangan kebawah dan berada di samping badan .Angkat pinggang secara perlahan-lahan.
2.
Senam
posisi merangkak
Badan dalam posisi merangkak Sambil menarik nafas angkat punggung ke atas dengan wajah menghadap ke bawah, membentuk lingkaran sambil perlahan-lahan mengangkat wajah, hembuslah nafas. Turunkan punggung kembali perlahan
Badan dalam posisi merangkak Sambil menarik nafas angkat punggung ke atas dengan wajah menghadap ke bawah, membentuk lingkaran sambil perlahan-lahan mengangkat wajah, hembuslah nafas. Turunkan punggung kembali perlahan
3.
Senam untuk lutut
Tidur telentang tekuk kaki kanan, lutut kanan digerakkan perlahan ke kanan, bergantian
Tidur telentang tekuk kaki kanan, lutut kanan digerakkan perlahan ke kanan, bergantian
4.
Senam dengan kedua lutut
Senam telentang dengan kedua lutut ditekuk, kedua lutut digerakkan kekiri dan kanan
Senam telentang dengan kedua lutut ditekuk, kedua lutut digerakkan kekiri dan kanan
5.
Gerakan untuk
mengurangi rasa sakit saat melahirkan
Tidur dengan posisi kaki ditekuk, urut perut dengan kedua tangan dari bawah perut ke payudara
Tidur dengan posisi kaki ditekuk, urut perut dengan kedua tangan dari bawah perut ke payudara
6.
Cara mengejan
Posisi setengah duduk dan kaki direnggangkan
Perlahan-lahan tarik nafas sebanyak 3x pada hitungan ke empat tarik nafas dan tahan mengejan kearah pantat dan hembuskan
Posisi setengah duduk dan kaki direnggangkan
Perlahan-lahan tarik nafas sebanyak 3x pada hitungan ke empat tarik nafas dan tahan mengejan kearah pantat dan hembuskan
7.
Cara pernapasan saat melahirkan
Dilakukan jika bidan mengatakan tidak usah mengejan lagi,Letakkan kedua tangan di atas dada,Buka mulut lebar-lebar bernapas pendek sambil mengatakan hah..hah
Dilakukan jika bidan mengatakan tidak usah mengejan lagi,Letakkan kedua tangan di atas dada,Buka mulut lebar-lebar bernapas pendek sambil mengatakan hah..hah
f.
Kunjungan
pemeriksaan kehamilan
Setiap wanita hamil menghadapi reaksi komplikasi yang bisa engancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal :
Setiap wanita hamil menghadapi reaksi komplikasi yang bisa engancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal :
1.
1x
kunjungan selama Trimester I (sebelum 14 mg)
2.
1x
knujungan selama Trimester II (antara mg 14-28)
3.
2x
kunjungan selama Trimester III (antara mg 28-36 dan sesudah mg 36)
Pada
setiap kali kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan informasai yang
sangat penting.:
Kunjugan
Waktu Informasi Penting
1.
TM
I Sebelum mg ke-14 Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan
dengan ibu hamil . Mendeteksi masalah dan menanganinya . Melakukan
tindakan pencegahan spt tetanus neonaturum, anemia kekurangan zat besi,
penggunaan praktek tradisional yang merugikan
Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi
Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan dan sebagainya)
Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi
Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan dan sebagainya)
2.
TM II Sebelum mg ke-28 Sama seperti di atas ditambah
kewaspadaan khusus mangenai preeklamsia (tanya ibu tentang gejala-gejala
preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi oedema periksa untuk mengetahui
proteinuria)
3.
TM III Antara mg ke 28-36 Sama seperti di atas ditambah
palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda
4.
TM III Setelah mg ke-36 Sama seperti di atas, ditambah
deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan
kelahiran di Rumah Sakit
Ibu hamil tersebut harus lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah dan ia hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bilamana ia merasakan tanda-tanda bahaya atau jika ia merasa khawatir. .
Ibu hamil tersebut harus lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah dan ia hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bilamana ia merasakan tanda-tanda bahaya atau jika ia merasa khawatir. .
g.
Tanda
- tanda dini bahaya / komplikasi pada kehamilan muda
1.
Perdarahan
Pervaginam
A.
Abortus
yaitu kegagalan
kehamilan sebelum usia kehamialan 22 ninggu
Jenis abortus :
Jenis abortus :
1)
Abortus
spontan
Abortus imminens ,Tanda / gejala : perdarahan sedikit, nyeri abdomen
Penanganan : tirah baring, jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan, hubungan sex dihentikan sementara, jika perdarahan berhenti lakukan ANC, jika perdarahan berlangsung nilai kondisi janin / USG
Abortus insipiens
Tanda / gejala : perdarahan banyak, nyeri karena kontraksi uterus kuat, ada pembukaan, besarnya uterus sesuai dengan usia kehamilan.
Penanganan : kuretase
Abortus imminens ,Tanda / gejala : perdarahan sedikit, nyeri abdomen
Penanganan : tirah baring, jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan, hubungan sex dihentikan sementara, jika perdarahan berhenti lakukan ANC, jika perdarahan berlangsung nilai kondisi janin / USG
Abortus insipiens
Tanda / gejala : perdarahan banyak, nyeri karena kontraksi uterus kuat, ada pembukaan, besarnya uterus sesuai dengan usia kehamilan.
Penanganan : kuretase
2)
Abortus
incomplete
Tanda / gejala : perdarahan banyak, ada pembukaan, ada teraba sisa jaringan, uterus berkontraksi
Penanganan : kuretase
Tanda / gejala : perdarahan banyak, ada pembukaan, ada teraba sisa jaringan, uterus berkontraksi
Penanganan : kuretase
3)
Abortus complete
Tanda / gejala : uterus lebih kecil dari usia kehamilan, perdarahan sedikit tapi nyeri perut bagian bawah, telah terjadi pengeluaran hasil konsepsi, perdarahan akan berhenti 10 hari bila berlanjut menjadi endometritis
Penanganan : tidak perlu evaluasi lagi, observasi untuk melihat adanya perdarahan, pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu.
Tanda / gejala : uterus lebih kecil dari usia kehamilan, perdarahan sedikit tapi nyeri perut bagian bawah, telah terjadi pengeluaran hasil konsepsi, perdarahan akan berhenti 10 hari bila berlanjut menjadi endometritis
Penanganan : tidak perlu evaluasi lagi, observasi untuk melihat adanya perdarahan, pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu.
4)
Abortus provokatus
Abortus medisinalis : melihat adanya komplikasi pada ibu
Abortus kriminalis : disengaja dengan alat dan obat
Abortus medisinalis : melihat adanya komplikasi pada ibu
Abortus kriminalis : disengaja dengan alat dan obat
5)
Abortus septik : adanya komplikasi pada ibu
6)
Missed
abortion
Apabila janin muda yang telah mati tertahan di dalam rahim selama 2 bulan atau lebih.
Tanda : rahim semakin mengecil, buah dada mengecil kembali, amenorrhoe berlangsung terus
Penanganan : di Rumah Sakit
Apabila janin muda yang telah mati tertahan di dalam rahim selama 2 bulan atau lebih.
Tanda : rahim semakin mengecil, buah dada mengecil kembali, amenorrhoe berlangsung terus
Penanganan : di Rumah Sakit
B.
Kehamilan
Mola
Patologi : sebagian dari vili berubah menjadi gelembung-gelembung berisi cairan jernih
Tanda dan gejala :
Patologi : sebagian dari vili berubah menjadi gelembung-gelembung berisi cairan jernih
Tanda dan gejala :
1)
Perdarahan
sedang banyak
2)
Serviks
terbuka
3)
Uterus lunak dan lebih besar dari usia
kehamilan
4)
Hyperemesis
lebih lama
5)
Kram
perut bagian bawah
6)
Tidak
ada tanda-tanda adanya janin
7)
Keluar jaringan seperti anggur
Penanganan :Segera dikeluarkan karena bernahaya.
Penanganan :Segera dikeluarkan karena bernahaya.
C.
Kehamilan Ektopik
kehamilan dimana se telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri
Gejala : amenorhoe, nyeri perut, perdarahan pervaginam sedikit, syok karena hypovolemia, nyeru palpasi dan nyeri pada toucher, tumor dalam rongga panggul, gangguan kencing, Hb menurun.
kehamilan dimana se telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri
Gejala : amenorhoe, nyeri perut, perdarahan pervaginam sedikit, syok karena hypovolemia, nyeru palpasi dan nyeri pada toucher, tumor dalam rongga panggul, gangguan kencing, Hb menurun.
2.
Hyperemesis Gravidarum
mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil
mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil
a.
Ringan
Tanda / gejala :
Tanda / gejala :
1)
Mual muntah terus menerus
2)
Penderita lemah, tidak mau makan, BB menurun, tekanan
darak menurun
3)
Nadi cepat ≥100x/menit
4)
Nafas agak cepat
5)
Nyeri epigastrium, bibir dan lidah kering
6)
Turgor kulit menurun
Penanganan : rawat jalan dengan diet sering ngemil, minum vitamin B6, tinggi karbohidrat rendah lemak.
Penanganan : rawat jalan dengan diet sering ngemil, minum vitamin B6, tinggi karbohidrat rendah lemak.
b.
Sedang
Tanda / gejala :
Tanda / gejala :
1)
Mual muntah yang hebat
2)
Lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek
3)
Lidah kering dan kotor, nafas bau aseton
4)
Nadi kecil dan cepat, suhu naik, tekanan darah & BB
menurun
5)
Dehidrasi, ikterus ringan, mata cekung.
c.
Berat
Tanda / gejala :
Tanda / gejala :
1)
KU jelek
2)
Kesadaran menurun
3)
Nadi kecil, halus
dan cepat
4)
Dehidrasi berat,
ikterus
5)
Suhu badan meningkat, TD & BB turun
3.
Nyeri Perut Bagian Bawah
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang
Diagnosis nyeri perut bagian bawah :
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang
Diagnosis nyeri perut bagian bawah :
1.
Kista ovarium
Gejala dan tanda : nyeri perut, tumor adreksa pada PD, rasa tumor di perut bawah, perdarahan vaginal ringan
Gejala dan tanda : nyeri perut, tumor adreksa pada PD, rasa tumor di perut bawah, perdarahan vaginal ringan
2.
Apendisitis :
radang umbai cacing usus buntu
Gejala : nyeri perut bawah, demam, nyeri lepas
Gejala : nyeri perut bawah, demam, nyeri lepas
3.
Sintitis :
disuria, sering berkemih, nyeri perut
d. Pielonefritis : infeksi akut saluran kemih dengan gejala disuria, demam tinggi, sering berkemih, nyeri perut
d. Pielonefritis : infeksi akut saluran kemih dengan gejala disuria, demam tinggi, sering berkemih, nyeri perut
4.
Peritronitis : radang selaput perut dalam rongga panggul,
dengan gejala demam, nyeri perut bawah, bising usus negatif
5.
Kehamilan ektopik
: tandanya nyeri perut, ada perdarahan sedikit, serviks tertutup, uterus
sedikit besar dan lunak
h.
. Tanda - tanda dini bahaya / komplikasi ibu dan janin
pada kehamilan lanjut
1.
Perdarahan Pervaginam
Disebut juga PerdarahanAntepartum, yaitu perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu (TM III), biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya dari perdarahan kehamilan sebelum 20 minggu.
Pada TM III perdarahan disebabkan oleh :
Disebut juga PerdarahanAntepartum, yaitu perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu (TM III), biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya dari perdarahan kehamilan sebelum 20 minggu.
Pada TM III perdarahan disebabkan oleh :
a.
Placenta Previa
Placenta yang implantasi disekitar segmen-segmen bawah rahim, sehingga dapat menutupi sebagian / seluruh pembukaan jalan lahir.
Penyebabnya :
keadaan endometrium kurang baik, terdapat pada MP, Myoma Uteri, Curretase berulang-ulang
Pembagian Plasenta Previa :
totalis (seluruhnya), marginalis (pinggir), parsialis (sebagian)
Gejala dan tanda :
Placenta yang implantasi disekitar segmen-segmen bawah rahim, sehingga dapat menutupi sebagian / seluruh pembukaan jalan lahir.
Penyebabnya :
keadaan endometrium kurang baik, terdapat pada MP, Myoma Uteri, Curretase berulang-ulang
Pembagian Plasenta Previa :
totalis (seluruhnya), marginalis (pinggir), parsialis (sebagian)
Gejala dan tanda :
1)
Perdarahan tanpa nyeri
2)
Paerdarahan berulang-ulang
3)
Kepala anak Sangay tinggi
4)
Sering terjadi kelainan letal
5)
Pada PD terasa jaringan
6)
Darah berwarna merah sejajar dengan bekuan (terjadi
pembukaan pembuluh darah)
7)
Dapat terjadi estela miksi dan defekasi, aktifitas fisisk
kontraksi, brakston hicks, koitus.
Penanganan :
Bidan yang menghadapi plasenta previa dapat mengambil sikap dengan melakukan rujukan ke tempat pertolongan yang mempunyai fasilitas cukup
Bidan yang menghadapi plasenta previa dapat mengambil sikap dengan melakukan rujukan ke tempat pertolongan yang mempunyai fasilitas cukup
b.
Solusio Placenta
Terlepasnya placenta sebelum waktunya dengan
implantasi pada
kehamilan TM III
Etiologi :
Hypertensi, tali pusat pendek, trauma, tekanan rahim membesar pada vena cava inferior, hydramnion gemelli, MP, usia lanjut. Defisiensi asam folik.
Tanda-tanda :
Etiologi :
Hypertensi, tali pusat pendek, trauma, tekanan rahim membesar pada vena cava inferior, hydramnion gemelli, MP, usia lanjut. Defisiensi asam folik.
Tanda-tanda :
1) Perdarahan
disertai nyeri
2) Perdarahan
segar disusul dengan partus
3) Warna
darah merah kehitaman
4) Palpasi
sukar karena rahim keras
5) Fundus uteri makin lama makin naik
6) Bunyi
jantung biasanya tidak ada
7) Pada
PD teraba ketuban yang tegang terus menerus.
2.
Sakit Kepala yang hebat, Penglihatan Kabur, Bengkak pada
Wajah & Tangan
1) Hypertensi
Tanda :
a. Tekanan Darah 140/90 mmHg
b. Sistolik meningkat 30 mmHg dan Diastolik meningkat 15 mmHg
Tanda :
a. Tekanan Darah 140/90 mmHg
b. Sistolik meningkat 30 mmHg dan Diastolik meningkat 15 mmHg
2)
Preeklamsia
Penyakit kehamilan yang disebabkan oleh kehamilan itu sendiri
Klasifikasi :
Penyakit kehamilan yang disebabkan oleh kehamilan itu sendiri
Klasifikasi :
a.
Preeklamsia ringan
Tanda : TD 140/90 mmHg, oedema kaki, jari tangan & muka/kenaikan BB1 Kg atau lebih perminggu, protein urin +1 atau +2 pada urin kateter
Tanda : TD 140/90 mmHg, oedema kaki, jari tangan & muka/kenaikan BB1 Kg atau lebih perminggu, protein urin +1 atau +2 pada urin kateter
b.
Preeklamsia berat
Tanda : TD 160/110 mmHg atau lebih, protein urin 5 gr atau lebih perliter, oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc/24 jam
Keluhan subjektif :
Nyeri epigastrium, gangguan penglihatan, nyeri kepala, oedema paru dan sianosis, gangguan kesadaran
Pencegahan :
Tanda : TD 160/110 mmHg atau lebih, protein urin 5 gr atau lebih perliter, oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc/24 jam
Keluhan subjektif :
Nyeri epigastrium, gangguan penglihatan, nyeri kepala, oedema paru dan sianosis, gangguan kesadaran
Pencegahan :
1.
Pemeriksaan antenatal yang teratur
2.
Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya
preeklamsi kalau ada faktor-faktor predisporsi
3.
Berikan penerangan tentang menfaat istirahat dan tidur,
ketenangan serta pentingnya mengatur diet rendah garam.
3)
Eklamsia
Kelanjutan preeklamsia berat menjadi eklamsi dengan tambahan gejala kejang-kejang / koma.
Kejang-kejang pada eklamsi terdiri dari tingakat :
Kelanjutan preeklamsia berat menjadi eklamsi dengan tambahan gejala kejang-kejang / koma.
Kejang-kejang pada eklamsi terdiri dari tingakat :
a.
Stadium invasi awal
1.
Berlangsung 30 – 35 detik
2.
Tangan dan kelopak mata bergetar
3.
Mata terbuka dengan pandangan kosong
4.
Kepala diputar ke kiri/ke kanan
b.
Stadium kejang kronik
1.
Seluruh otot badan menjadi kaku,wajah kaku
2.
Tangan menggenggam dan kaki membengkak kedalam
3.
Pernafasan terhenti
4.
Muka mulai kelihatan sianosis
5.
Lidah dapat tergigit
6.
Mata melotot
7.
Muka kelihatan kongesti dan sianosis
8.
Stadium ini berlangsung kirr – kira 20 – 30 detik
c.
Stadium kejang kronik
1.
Semua otot bekerja berulang – ulang dalam waktu cepat
2.
Mulut terbuka dan menutup
3.
Keluar ludah berbusa dan lidah dapat tergigit
4.
Mata melotot
5.
Muka kelihatan kongesti dan sianosis
6.
Berlangsung selama 1 – 2 menit
d.
Stadium koma
1.
Lamanya ketidaksadaran (koma) itu berlangsung selama
beberapa menit sampai berjam – jam
2.
Selama serangan TD meningkat
3.
Nadi cepat
4.
Suhu naik sampai 40 derajat celcius
Penanganan : menghindari tejadinya kejang berulang, mengurangi koma, meningkatkan jumlah di uresis.
Penanganan : menghindari tejadinya kejang berulang, mengurangi koma, meningkatkan jumlah di uresis.
i.
Keluarnya Cairan
Pervaginam
1.
KPD yaitu Pecahnya ketuban sebelum inpartu bila pembukaan
pada PP
Etiologi :
Belum jelas sehingga preventif tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu menganjurkan ibu menjaga kebersihannya terutama bagi perineum
Patogenesis :
Etiologi :
Belum jelas sehingga preventif tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu menganjurkan ibu menjaga kebersihannya terutama bagi perineum
Patogenesis :
a.
Selaput ketuban terlalu tipis
b.
Infeksi
c.
Faktor predisporsi : MP, malposisi, disproporsi
(ketidakseimbangan antara panggul dengan janin), servix incompeten
d.
KPD artifisial
Gejala dan tanda :
Gejala dan tanda :
1.
Keluarnya cairan ketuban
2.
Ketuban pecah tiba-tiba
3.
Cairan tampak di introitus
4.
Tidak ada His dalam 1 jam
Penanganan : rujuk
Penanganan : rujuk
2.
Amnionitis
Gejala dan tanda :
Gejala dan tanda :
1.
Cairan vagina berbau
2.
Demam menggigil
3.
Nyeri perut, uterus nyeri
4.
Nadi cepat
5.
Perdarahan pervaginam sedikit-sedikit
3.
Vaginitis
Gejala dan tanda :
Gejala dan tanda :
1.
Cairan vagina berbau
2.
Tidak ada riwayat KPD
3.
Gatal, keputihan, nyeri perut
4.
Disuria
j.
Gerak
Janin tidak Terasa
Ibu tidak merasakan lagi gerakan janin pada usia kehamilan 22 minggu atau selama persalinan.
Ibu tidak merasakan lagi gerakan janin pada usia kehamilan 22 minggu atau selama persalinan.
1.
Gawat
janin
a.Gerakan janin tidak ada
b. DJJ abnormal (100x/menit)
c. Cairan ketuban bercampur mekonium
b. DJJ abnormal (100x/menit)
c. Cairan ketuban bercampur mekonium
2.
Kematian janin
Kematian hasil konsepsi yang masih berada dalam uteri tanpa memandang umur kehamilannya.
Sebab-sebab kematian janin :
a. Toxemia gravidarum
b. Penyakit infeksi
c. Kelainan bawaan yang berat
Gejala :
1. DJJ tidak terdengar lagi
Kematian hasil konsepsi yang masih berada dalam uteri tanpa memandang umur kehamilannya.
Sebab-sebab kematian janin :
a. Toxemia gravidarum
b. Penyakit infeksi
c. Kelainan bawaan yang berat
Gejala :
1. DJJ tidak terdengar lagi
2. Rahim tidak membesar
3. Fundus uteri makin turun
4. Pergeseran anak tidak teraba lagi
5. Palpasi tidak jelas
Penanganan / penatalaksanaan :
1. Meningkatkan ANC
2. Perbaikan teknik resusitasi
3. Meningkatkan pemeriksaan kesehatan
4.Mengatasi bentuk infeksi perinatal
3. Fundus uteri makin turun
4. Pergeseran anak tidak teraba lagi
5. Palpasi tidak jelas
Penanganan / penatalaksanaan :
1. Meningkatkan ANC
2. Perbaikan teknik resusitasi
3. Meningkatkan pemeriksaan kesehatan
4.Mengatasi bentuk infeksi perinatal
3.
Nyeri Perut yang Hebat
Ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan 22 minggu .
Ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan 22 minggu .
Ruptura
uteri
Cara terjadinya :
Cara terjadinya :
a.
Ruptur uteri spontan
1.
Terjadi spontan
dan sebagian besar pada persalinan
2.
Terjadi gangguan mekanisme persalinan sehingga
menimbulkan ketegangan segmen bawah rahim yang berlebihan
b. Ruptur
uteri traumatik
1.
Terjadi pada
persalinan
2.
Timbulnya ruptur uteri, karena tindakan seperti
ekstraksi, forsep, vakum
c.
Ruptur uteri pada bekas luka uterus
1.
Terjadinya spontan
2.
Bekas SC
3.
Bekas operasi pada
uterus
Gejala-gejala : Nyeri yang hebat
Gejala-gejala : Nyeri yang hebat
4.
Terjadi robekan dalam perutnya
5.
Akibat ruptur menimbulkan : syok dengan nadi cepat,
kecil,pernafasan cepat dan pendek, TD menurun, tampak anemis
6.
Palpasi abdomen
dapat dirasakan : janin dibawah dinding rahim, perut terasa sakit, sangat
nyeri, teraba uterus yang berkontraksi
7.
Setelah terjadi infeksi dapat menjadi terasa nyeri, suhu
meningkat
8.
Pada PD dijumpai :
bagian terendah mudah didorong ke atas, terdapat perdarahan melalui vagina,
dapat diraba tempat robekan pada dinding uterus.
k.
Persiapan
persalinan
Persiapan persalinan yaitu rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarga dan bidan
Komponen rencana persalinan :
Persiapan persalinan yaitu rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarga dan bidan
Komponen rencana persalinan :
1.
Membuat
rencana persalinan
berupa tempat bersalin, tenaga kesehatan yang terlatih, bagaimana berhubungan dengan tenaga kesehatan, yransportasi, teman dalam persalinan, serta biaya untuk persalinan
berupa tempat bersalin, tenaga kesehatan yang terlatih, bagaimana berhubungan dengan tenaga kesehatan, yransportasi, teman dalam persalinan, serta biaya untuk persalinan
2.
Rencana
pembuat keputusan
disini dibicarakan siapa yang bertindak sebagai pengambil keputusan utama, pembuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada
disini dibicarakan siapa yang bertindak sebagai pengambil keputusan utama, pembuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada
3.
Mempersiapkan sistem transpor
dimana tempat bersalin, cara menjangkau tingkat asuhan lebih lanjut, fasilitas kesehatan untuk merujuk, mendapatkan dana, dan persiapan donor darah
dimana tempat bersalin, cara menjangkau tingkat asuhan lebih lanjut, fasilitas kesehatan untuk merujuk, mendapatkan dana, dan persiapan donor darah
4.
Membuat rencana atau pola menabung
anjurkan keluarga menabung, sehingga jika diperlukan dapat diambil langsung, bidan bekerjasama dengan masyarakat dan tokoh masyarakat
anjurkan keluarga menabung, sehingga jika diperlukan dapat diambil langsung, bidan bekerjasama dengan masyarakat dan tokoh masyarakat
5.
Mempersiapkan barang-barang untuk persalinan
berupa pakaian ibu dan palaian bayi
berupa pakaian ibu dan palaian bayi
6.
Menyiapkan Kelahiran (Trimester III)
Banyak aktivitas yang dilakukan untuk menyambut kelahiran, misalnya baca buku, melihat film, mengikuti kelas-kelas pendidikan menjadi orang tua dan berdiskusi dengan wanita lain, mencari tahu cara perawatan yang memungkinkan (paterson etal 1990)
Pada ultipara mereka telah mempunyai riwayat sendiri tentang melahirkan yang mempengaruhi persiapan persalinan. Cemas bisa timbal karena perhatian tentang jalan lahir yang aman selama proses persalinan (mercer, rubin 1975). Rasa cemas Madang-kadang tidak diperlihatkan tetapi bidan perla tahu syarat tersebut.
Ibu perlu diberikan pendidikan bagaimana perilaku yang benar selama persalinan.
Persiapan terbaik untuk melahirkan menurut Laderman, 1984 adalah :
a. menyadari kenyaaan secara sehat tentang nyeri
b. menyeimbangkan resiko dengan rasa senang
c. keinginan tentang hadiah akhir berupa bayi
Banyak aktivitas yang dilakukan untuk menyambut kelahiran, misalnya baca buku, melihat film, mengikuti kelas-kelas pendidikan menjadi orang tua dan berdiskusi dengan wanita lain, mencari tahu cara perawatan yang memungkinkan (paterson etal 1990)
Pada ultipara mereka telah mempunyai riwayat sendiri tentang melahirkan yang mempengaruhi persiapan persalinan. Cemas bisa timbal karena perhatian tentang jalan lahir yang aman selama proses persalinan (mercer, rubin 1975). Rasa cemas Madang-kadang tidak diperlihatkan tetapi bidan perla tahu syarat tersebut.
Ibu perlu diberikan pendidikan bagaimana perilaku yang benar selama persalinan.
Persiapan terbaik untuk melahirkan menurut Laderman, 1984 adalah :
a. menyadari kenyaaan secara sehat tentang nyeri
b. menyeimbangkan resiko dengan rasa senang
c. keinginan tentang hadiah akhir berupa bayi
l.
Persiapan laktasi
Payudara adalah sumber ASI yang merupakan makanan utama bagi bayi yang perlu diperhatikan dalam persiapan laktasi adalah :
Bra harus sesuai dengan pembesaran payudara yang sifatnya menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari depan
Sebaliknya ibu hamil masuk dalam kelas ”bimbingan persiapan menyusui”
Penyuluhan (audio-visual) tentang :
Payudara adalah sumber ASI yang merupakan makanan utama bagi bayi yang perlu diperhatikan dalam persiapan laktasi adalah :
Bra harus sesuai dengan pembesaran payudara yang sifatnya menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari depan
Sebaliknya ibu hamil masuk dalam kelas ”bimbingan persiapan menyusui”
Penyuluhan (audio-visual) tentang :
1.
Keunggulan ASI dan kerugian susu botol
2.
Manfaat rawat gabung
3.
Perawatan bayi
4.
Gizi ibu hamil dan menyusui
5.
Keluarga berencana,dll
Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan
dan keyakinan dalam keberhasilan menyusui Pelayanan pemeriksaan payudara dan
senam hamil
Persiapan psikologis untuk ibu menyusui berupa sikap ibu dipengaruhi oleh faktor-faktor
Adat istiadat / kebiasaan / kebiasaan menyusui di daerah masing-masing
Pengalaman menyusui sebelumnya / pengalaman menyusui dalam keluarga / tidak
Pengetahuan tentang manfaat ASI, kehamilan yang diinginkan atau tidak
Dukungan dari tenaga kesehatan, teman atau kerabat dekat.
Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui adalah :
Persiapan psikologis untuk ibu menyusui berupa sikap ibu dipengaruhi oleh faktor-faktor
Adat istiadat / kebiasaan / kebiasaan menyusui di daerah masing-masing
Pengalaman menyusui sebelumnya / pengalaman menyusui dalam keluarga / tidak
Pengetahuan tentang manfaat ASI, kehamilan yang diinginkan atau tidak
Dukungan dari tenaga kesehatan, teman atau kerabat dekat.
Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui adalah :
Mendorong setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ia
dapat sukses dalam menyusui bayinya, menjelaskan pada ibu bahwa persalinan dan
menyusui adalah proses alamiah yang hampir semua ibu berhasil menjalaninnya.
Bila ada masalah, petugas kesehatan akan menolong dengan senang hati .Keyakinan
ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu botol / formula. Memecahkan masalah
yang timbul pada ibu yang mempunyai pengalaman menyusui sebelumnya, pengalaman
kerabat atau keluarga lain
Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperandalam keluarga, ibu harus dapat beristirahat cukup untuk kesehatannya dan bayinya, sehingga perlu adanya pembagian tugas dalam keluarga .Setiap saat ibu diberi kesempatan untuk bertanya dan tenagakesehatan harus dapat memperlihatkan perhatian dan kemauannya dalam membantu ibu sehingga keraguan atau ketakutan untuk bertanya tentang masalah yang dihadapinya.
Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperandalam keluarga, ibu harus dapat beristirahat cukup untuk kesehatannya dan bayinya, sehingga perlu adanya pembagian tugas dalam keluarga .Setiap saat ibu diberi kesempatan untuk bertanya dan tenagakesehatan harus dapat memperlihatkan perhatian dan kemauannya dalam membantu ibu sehingga keraguan atau ketakutan untuk bertanya tentang masalah yang dihadapinya.
E. Promosi kesehatan pada ibu melahirkan meliputi beberapa aspek yaitu:
1. Mengkaji Kesejahteraan Wanita Selama
Persalinan .
Ketika
persalinan spontan, biasanya wanita tersebutlah yang memulai perawatan,
baik dengan meminta penolong kelahiran datang atau dengan melakukan atau dengan
melakukan persiapan ke fasilitas kesehatan. Tanggung jawab penolong persalinan
untuk mengkaji perawatan yang paling tepat pada awal persalinan telah
dibicarakan dan pentingnya pemberian dukungan sepanjang persalinan. Di manapun
kelahiran terjadi, terbinanya hubungan yang baik antara wanita dan pemberi
perawatan sangat penting baik mereka pernah atau belum bertemu sebelumnya.
Kualitas penerimaan yang di tawarkan kepada wanita yang mencari perawatan
institusi akan sangat menentukan tingkat kepercayaan yang di berikan oleh
wanita tersebut dan keluarganya kepada pemberi perawatan.
Selama perasalinan dan melahirkan, kesejahteraan fisik dan
emosional wanita harus di kaji secara teratur, meliputi pengukuran suhu, nadi,
dan tekanan darah, memeriksa asupan cairan dan haluaran urine, mengkaji nyeri
dan kebutuhan akan dukungan. Pemantauan ini harus di pertahankan sampai proses
kelahiran berakhir.
Pengkajian kesejahteraan wanita juga di lakukan dengan
memperhatikan privasi selama persalinan, menghormati orang yang di pilih untuk
menyertainya, dan menghindari kehadiran orang yang tidak perlu dalam ruang
bersalin.
2.
Persiapan
persalinan
Beritahu ibu mengenai persiapan
persalinan meliputi : biaya persalinan,rencana tempat bersalin (di bidan atau
rumah sakit),siapa yang akan menolong (bidan,dokter spesialis kandungan),sarana
transportasi. dipersiapkan juga satu buah tas yang berisi perlengkapan bayi
seperti : popok,baju bayi,minyak telon,kayu
putih,talk,selimut,selendang,dan
perlengkapan untuk ibu seperti :baju ganti,pakaian dalam,pembalut,kain
panjang,dll.
3.
Prosedur Rutin
Persiapan kelahiran saat masuk rumah sakit atau pusat
kesehatan sering kali meliputi beberapa prosedur “ rutin “. Seperti mengukur
suhu, nadi dan tekanan darah, enema dan di ikuti dengan mencukur semua atau
sebagian rambut pubis. Prosedur rutin ini tidak boleh di hilangkan meskipun hal
tersebut harus di perkenalkan dan di jelaskan kepada wanita dan pasangannya
karena untuk mencegah aatau mendeteksi secara dini komplikasi yang kemungkinan
dapat terjadi.
4. Nutrisi
Nutrisi adalah subjek yang sangat
penting dan pada saat yang sama sangat bervariasi. Pendekatan yang tepat
tampaknya tidak menghambat keinginan wanita untuk makan dan minum selama
persalinan dan melahirkan., karena dalam kelahiran normal harus ada alasan yang
shahih jika ingin mencampuri proses alami. Namun sangat ketakutan yang sangat
sulit lenyap dan rutinitas di seluruh dunia, yang masing-masing membutuhkan
penanganan dengan cara berbeda. Dengan dilakukan promosi kesehatan tentang
niutrisi pada ibu bersalin inilah di harapkan akan mampu mengurangi rutinitas
pemenuhan nutrisi dengan ketakutan makan makanan tertentu.
5.
Tempat Melahirkan
Praktik
persalinan dirumah dibantu yang benar memerlukan beberapa persiapan yang
esensial. Penolong persalinan harus memastikan bahwa tersedia air bersih dan
ruangan untuk tempat melahirkan yang hangat. Mencuci tangan harus di lakukan dengan
cermat. Pakaian atau handuk hangat harus di siapkan untuk membungkus bayi agar
tetap hangat. Jadi paling tidak harus ada beberapa bentuk peralatan melahirkan
yang bersih sesuai rekomendasi WHO, yang bertujuan menciprkan lapangan
persalinan sebersih mungkin dan memberi perawatan tali pusat yang adekuat.
6.
Nyeri Persalinan
Hampir semua wanita mengalami nyeri selama persalinan,
tetapi respon setiap wanita terhadap nyeri persalinan berbeda-beda. Ada
beberapa metode non-invasif sekaligus non-farmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri yang dapat di gunakan selama persalinan. Banyak wanita merasa nyeri
berkurang dengan mandi, sentuhan dan pijatan. Ada pula wanita yang memngatasi
nyeri dengan cara relaksasi yang di lakukan secara verba, menjauhkan wanita
dari nyerinya secara hipnotis, musik dan umpan balik biologis.
Semua budaya mempunyai cara masing-masing untuk membantu dan memimpin persalinan. Beberapa budaya tersebut menjelaskan kebiasaannya dengan cara sihir, yang lain mencoba memberi penjelasan yang lebih masuk akal yentang sistem yang di terapkan. Ciri umum dari metode-metode ini adalah pemberian perhatian yang intens kepada wanita selama persalinan dan melahirkan. Mengkin inilah alasan mengapa begitu banyak wanita hamil merasa metode ini nyaman dan banyak membantu. Laporan yang menyebut bahwa wanita merasa metode tersebut membuat nyaman baru merupakan hasil observasi. Meskipun wanita yang mengalami peredaan nyeri dengan metode-metode tersebut dapat di benarkan. Pelatihan dalam melakukan konseling atau promosi kesehatan dan keterampilan komunikasi interpersonal sangat penting untuk semua yang merawat wanita usia reproduktif (Kwast, 1995).
Semua budaya mempunyai cara masing-masing untuk membantu dan memimpin persalinan. Beberapa budaya tersebut menjelaskan kebiasaannya dengan cara sihir, yang lain mencoba memberi penjelasan yang lebih masuk akal yentang sistem yang di terapkan. Ciri umum dari metode-metode ini adalah pemberian perhatian yang intens kepada wanita selama persalinan dan melahirkan. Mengkin inilah alasan mengapa begitu banyak wanita hamil merasa metode ini nyaman dan banyak membantu. Laporan yang menyebut bahwa wanita merasa metode tersebut membuat nyaman baru merupakan hasil observasi. Meskipun wanita yang mengalami peredaan nyeri dengan metode-metode tersebut dapat di benarkan. Pelatihan dalam melakukan konseling atau promosi kesehatan dan keterampilan komunikasi interpersonal sangat penting untuk semua yang merawat wanita usia reproduktif (Kwast, 1995).
7.
Memantau Janin Selama Persalinan
Memantau kesejahteraan janin adalah bagian bagian perawatan
yang penting selama persalinan. Metode pilihan untuk pemantauan janin selama
persalinan normal adalah auskultasi intermiten. Perawatan secara individual
pada wanita melahirkan sangat esensial dan bisa dilakukan dengan lebih mudah
melalui kontak pribadi saat melakukan auskultasi secara teratur. Hanya pada
wanita dengan peningkatan resiko mesalnya pada persalinan yang diinduksi atau
diaugmentasi, komplikasi oleh cairan amnion yang tercemar oleh mekonium, atau
oleh faktor resiko lain. Maka pemantauan elktronik dan dan konseling menjadi bermanfaat.
8.
Kebersihan
Di manapun proses persalinan dan
melahirkan ditangani, kebersihan adalah kebutuhan yang paling penting dan
utama. Sterilisasi yang biasa di gunakan di kamar operasi tidak diperlukan
tetapi kuku harus pendek dan bersih serta tangan harus di cuci dengan air sabun
secara cermat. Beberapa tindakan harus diambil selama persalinan untuk mencegah
kemungkinan infeksi pada wanita dan atau penolong persalinan. Tindakan ini
meliputi penghindaran kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh lain,
penggunaan sarung tangan selama pemeriksaan vagina, selama pelahiran bayi, dan
dalam penanganan plasenta. Penting untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
infeksi dengan mempertahankan teknik invasif misalnya episiotomi seminimal
mungkin dan jika melakukan perawatan tambahan, setelah digunakan instrumen yang
tajam di buang.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Dilihat secara konsep promosi kesehatan adalah upaya untuk
mempengaruhi atau mengajak orang lain baik individu, kelompok atau
masyarakat,agar melaksanakan prilaku hidup sehat. Sedangkan secara operasional
pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan dan atau
meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktek masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
Promosi kesehatan pada ibu melahirkan meliputi beberapa
aspek yaitu: Mengkaji Kesejahteraan Wanita Selama Persalinan, Prosedur Rutin,
Nutrisi, Tempat Melahirkan, Nyeri Persalinan, Memantau Janin Selama Persalinan,
Kebersihan.
- Saran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar