-->
Notes and memorial ^_^

Jumat, 22 Maret 2013

Kasus Preeklamsia Berat




MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN IV

“Preeklamsia Berat”

Dosen Pengampu : Barbara Cendy Sabatini, S.SiT, M.Kes



KELAS : A.86
KELOMPOK 5
*      NI MADE SRI DEWI W. S                 11150241
*      SULASTRI                                            11150244
*      LUH PUTU RISKA MEGAYANTI    11150253
*      MULIANA                                            11150258
*      NINING WARNINGSIH                    11150264

PRODI DIII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2013




KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga makalah Asuhan Kebidanan IV ini yang berjudul “Preeklamsia Berat ” dapat selesai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Asuhan Kebidanan IV, dimana sumber materi diambil dari beberapa media pendidikan guna menunjang keakuratan materi yang nantinya akan disampaikan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan berguna bagi pembaca. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.


                       
Yogyakarta,   Maret  2013



       Penyusun




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR. 1
DAFTAR ISI 2
BAB I 3
PENDAHULUAN.. 3
1.1.     Latar Belakang. 3
1.2.     Rumusan Masalah. 4
1.3.     Tujuan Penulisan. 5
BAB II 6
TINJAUAN PUSTAKA. 6
2.1.     Definisi 6
2.2.     Diagnosis. 7
2.3.     Klasifikasi Preeklamsia Berat 7
2.4.     Penatalaksanaan Preeklamsia Berat 8
BAB III 12
TINJAUAN KASUS. 12
BAB IV. 26
PENUTUP. 26
3.1      Kesimpulan. 26
3.2      Saran. 26
DAFTAR PUSTAKA. 28

                                                                       

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.                      Latar Belakang

Di Indonesia Preeklampsia berat (PEB) merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan perinatal di Indonesia. PEB diklasifikasikan kedalam penyakit hypertensi yang disebabkan karena kehamilan. PEB ditandai oleh adanya hipertensi sedang-berat, edema, dan proteinuria yang masif. Penyebab dari kelainan ini masih kurang dimengerti, namun suatu keadaan patologis yang dapat diterima adalah adanya iskemia uteroplacentol.
Diagnosis dini dan penanganan adekuat dapat mencegah perkembangan buruk PER kearah PEB atau bahkan eklampsia penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan anak. Semua kasus PEB harus dirujuk ke rumah sakit yang dilengkapi dengan fasilitas penanganan intensif maternal dan neonatal, untuk mendapatkan terapi definitif dan pengawasan terhadap timbulnya komplikasi-komplikasi.
Pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda preeklampsia sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia berat, di samping pengendalian terhadap faktor-faktor predisposisi yang lain.
Preeklampsia adalah penyakit pada wanita hamil yang secara langsung disebabkan oleh kehamilan. Pre-eklampsia adalah hipertensi disertai proteinuri dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum 20 minggu bila terjadi. Preeklampsia hampir secara eksklusif merupakan penyakit pada nullipara. Biasanya terdapat pada wanita masa subur dengan umur ekstrem yaitu pada remaja belasan tahun atau pada wanita yang berumur lebih dari 35 tahun. Pada multipara, penyakit ini biasanya dijumpai pada keadaan-keadaan berikut :
1) Kehamilan multifetal dan hidrops fetalis.
2) Penyakit vaskuler, termasuk hipertensi essensial kronis dan diabetes mellitus.
3) Penyakit ginjal.
Pre-eklamsia dan eklamsia merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias: hipertensi, proteinuria dan oedema, yang kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma. Ibu tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya (Mochtar, 1998).
Tingginya  kejadian pre-eklamsia- eklamsia di negara-negara berkembang dihubungkan dengan masih rendahnya status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan yang dimiliki kebanyakan masyarakat. Kedua hal tersebut saling terkait dan sangat berperan dalam menentukan tingkat penyerapan dan pemahaman terhadap berbagai informasi/masalah kesehatan yang timbul baik pada dirinya ataupun untuk lingkungan sekitarnya (Zuhrina, 2010).
Menurut World Health Organization (WHO), salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan janin adalah pre-eklamsia (PE), angka kejadiannya berkisar antara 0,51%-38,4%. Di negara maju angka kejadian pre- eklampsia berkisar 6-7% dan eklampsia 0,1-0,7%. Sedangkan angka kematian ibu yang diakibatkan pre-eklampsia dan eklampsia di negara berkembang masih tinggi (Amelda, 2008).
Berdasarkan kejadian tersebut, maka kami tertarik untuk membahas hal ini, serta sebagai tugas dalam makalah Asuhan Kebidanan IV dengan Preeklamsi berat.

1.2.                      Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka pada kesempatan ini penulis membatasi masalah yang akan di bahas mengenai Asuhan Kebidanan IV tentang preeklamsia berat dan dapat melakukan asuhan kebidanan yang sesuai dengan kasus tersebut.

1.3.                      Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui serta memahami tentang preeklamsia berat dan juga mahasiswa dapat menerapkan asuhan kebidanan yang sesuai terhadap kasus tersebut.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.                      Definisi

Preeklamsia adalah sindrom spesifik-kehamilan berupa berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivitas endotel (Cunningham et al, 2005).
Preeklamsia berat ialah preeklamsia dengan tekanan darah sistolik ≥ 160/ mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 110 mmHg disertai proteinuria lebih 5 g/24 jam (Prawirohardjo, 2009). Preeklamsia berat  adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih.
Penyakit ini biasanya ditandai dengan tanda-tanda sebagai berikut:
*      Adanya peningkatan tekanan darah yang diikuti dengan adanya peningkatan kadar protein didalam urine.
*      Nyeri kepala dan adanya gangguan penglihatan (pandangan kabur).
*      Nyeri epigastrik
*      Pada wanita hamil akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan.
*      Preklamsia umumnya muncul pada umur kehamilan 37minggu, tetapi dapat timbul kapan saja pada pertengahan kehamilan.  meskipun pada beberapa kasus ada yang di temukan pada awal masa kehamilan.
*      Terjadi penurunan volume plasma antara 30%-40% yang disebut hipovolemia.
*      Terjadi penurunan fungsi ginjal.



2.2.                      Diagnosis

Diagnosisi ditegakkan berdasarkan criteria preeklamsia berat sebagaimana tercantum di bawah ini.
Preeklamsia berat digolongkan preeklamsia berat bila ditemukan satu atau lebih gejala sebagai berikut.
ü  Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥110 mmhg. Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah dirawat di rumah sakit dan sudah menjalani tirah baring.
ü  Proteinuria lebih 5 g/24 jam atau 4+ dalam pemeriksaan kualitatif.
ü  Oliguria, yaitu produksi urin berkurang dari 500 cc/24 jam.
ü  Kenaikan kadar kreatinin plasama.
ü  Gangguan visus dan serebral: penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma dan pandangan kabur.
ü  Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen (akibat teregangnya kapsul Glisson).
ü  Edema paru-paru dan sianosis.
ü  Hemolisis mikroangiopatik.
ü  Trompositopenia berat: < 100.000 sel/mm3 atau penurunan trombosit dengan cepat.
ü  Gangguan fungsi hepar (kerusakan hepatoselular): peningkatan kadar alanin dan aspartate aminotransferase
ü  Pertumbuhan janin intrauterine yang terhambat.
ü  Sindrom HELLP.

2.3.                      Klasifikasi Preeklamsia Berat

Preeklamsia berat dibagi menjadi 2 klasifikasi, yaitu
ü  Preeklamsia berat tanpa impending eclamsia
ü  Preeklamsia berat dengan impending eclamsia
Disebut impending eclamsia bila preeklamsia berat disertai gejala-gejala subyektif berupa nyeri kepala hebat, gangguan visus, muntah-muntah, nyeri epigastrik, dan kenaikan progresif tekanan darah.

2.4.                      Penatalaksanaan Preeklamsia Berat

Ditinjau dari umur kehamilan dan perkembangan gejala-gejala preeklampsia berat selama perawatan maka perawatan dibagi menjadi : 
a.       Perawatan aktif yaitu kehamilan segera diakhiri atau diterminasi ditambah pengobatan medisinal. 
1.      Perawatan aktif 
Sedapat mungkin sebelum perawatan aktif pada setiap penderita dilakukan pemeriksaan fetal assesment (NST dan USG). Indikasi : 
a)      Ibu 
– Usia kehamilan 37 minggu atau lebih 
– Adanya tanda-tanda atau gejala impending eklampsia, kegagalan terapi konservatif yaitu setelah 6 jam pengobatan meditasi terjadi kenaikan desakan darah atau setelah 24 jam perawatan medisinal, ada gejala-gejala status quo (tidak ada perbaikan) 

b)      Janin 
– Hasil fetal assesment jelek (NST dan USG) 
– Adanya tanda IUGR (janin terhambat) 

c)      Laboratorium 
– Adanya “HELLP Syndrome” (hemolisis dan peningkatan fungsi hepar, trombositopenia) 

2.      Pengobatan mediastinal 
Pengobatan mediastinal pasien preeklampsia berat adalah : 
                                           a.            Segera masuk rumah sakit. 
                                          b.            Tirah baring miring ke satu sisi. Tanda vital perlu diperiksa setiap 30 menit, refleks patella setiap jam. 
                                           c.            Infus dextrose 5% dimana setiap 1 liter diselingi dengan infus RL (60-125 cc/jam) 500 cc. 
                                          d.            Diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam. 
                                           e.            Pemberian obat anti kejang magnesium sulfat (MgSO4). 
1)      Dosis awal sekitar 4 gr MgSO4) IV (20% dalam 20 cc) selama 1 gr/menit kemasan 20% dalam 25 cc larutan MgSO4 (dalam 3-5 menit). Diikuti segera 4 gram di pantat kiri dan 4 gr di pantat kanan (40% dalam 10 cc) dengan jarum no 21 panjang 3,7 cm. Untuk mengurangi nyeri dapat diberikan xylocain 2% yang tidak mengandung adrenalin pada suntikan IM. 
2)      Dosis ulang : diberikan 4 gr IM 40% setelah 6 jam pemberian dosis awal lalu dosis ulang diberikan 4 gram IM setiap 6 jam dimana pemberian MgSO4 tidak melebihi 2-3 hari.
3)      Syarat-syarat pemberian MgSO4 
F Tersedia antidotum MgSO4 yaitu calcium gluconas 10% 1 gr (10% dalam 10 cc) diberikan IV dalam 3 menit. 
F Refleks patella positif kuat.        
F Frekuensi pernapasan lebih 16 x/menit. 
F Produksi urin lebih 100 cc dalam 4 jam sebelumnya (0,5 cc/KgBB/jam)
4)      MgSO4 dihentikan bila : 
F Ada tanda-tanda keracunan yaitu kelemahan otot, refleks fisiologis menurun, fungsi jantung terganggu, depresi SSP, kelumpuhan dan selanjutnya dapat menyebabkan kematian karena kelumpuhan otot pernapasan karena ada serum 10 U magnesium pada dosis adekuat adalah 4-7 mEq/liter. Refleks fisiologis menghilang pada kadar 8-10 mEq/liter. Kadar 12-15 mEq/liter dapat terjadi kelumpuhan otot pernapasan dan > 15 mEq/liter terjadi kematian jantung.
F Bila timbul tanda-tanda keracunan MgSO4 :
°  Hentikan pemberian MgSO4
°  Berikan calcium gluconase 10% 1 gr (10% dalam 10 cc) secara IV dalam waktu 3 menit
°  Berikan oksigen
°  Lakukan pernapasan buatan
F MgSO4 dihentikan juga bila setelah 4 jam pasca persalinan sedah terjadi perbaikan (normotensi).
                                           f.            Deuretikum tidak diberikan kecuali bila ada tanda-tanda edema paru, payah jantung kongestif atau edema anasarka. Diberikan furosemid injeksi 40 mg IM.
                                          g.            Anti hipertensi diberikan bila :
v  Desakan darah sistolik > 180 mmHg, diastolik > 110 mmHg atau MAP lebih 125 mmHg. Sasaran pengobatan adalah tekanan diastolik <105 mmHg (bukan < 90 mmHg) karena akan menurunkan perfusi plasenta.
v  Dosis antihipertensi sama dengan dosis antihipertensi pada umumnya.
v  Bila diperlukan penurunan tekanan darah secepatnya dapat diberikan obat-obat antihipertensi parenteral (tetesan kontinyu), catapres injeksi. Dosis yang dapat dipakai 5 ampul dalam 500 cc cairan infus atau press disesuaikan dengan tekanan darah.
v  Bila tidak tersedia antihipertensi parenteral dapat diberikan tablet antihipertensi secara sublingual diulang selang 1 jam, maksimal 4-5 kali. Bersama dengan awal pemberian sublingual maka obat yang sama mulai diberikan secara oral.

b.      Perawatan konservatif yaitu kehamilan tetap dipertahankan ditambah pengobatan medisinal.
1.      Indikasi : bila kehamilan paterm kurang 37 minggu tanpa disertai tanda-tanda  inpending eklampsia dengan keadaan janin baik.
2.      Pengobatan medisinal : sama dengan perawatan medisinal pada pengelolaan aktif. Hanya loading dose MgSO4 tidak diberikan IV, cukup intramuskular saja dimana gram pada pantat kiri dan 4 gram pada pantat kanan.
3.      Pengobatan obstetri :
– Selama perawatan konservatif : observasi dan evaluasi sama seperti perawatan aktif hanya disini tidak dilakukan terminasi.
– MgSO4 dihentikan bila ibu sudah mempunyai tanda-tanda preeklampsia ringan, selambat-lambatnya dalam 24 jam.
– Bila setelah 24 jam tidak ada perbaikan maka dianggap pengobatan medisinal gagal dan harus diterminasi.
– Bila sebelum 24 jam hendak dilakukan tindakan maka diberi lebih dulu MgSO4 20% 2 gr IV.
4.      Penderita dipulangkan bila :
– Penderita kembali ke gejala-gejala / tanda-tanda preeklampsia ringan dan telah dirawat selama 3 hari.
– Bila selama 3 hari tetap berada dalam keadaan preeklamsia ringan : penderita dapat dipulangkan dan dirawat sebagai preeklampsia ringan (diperkirakan lama perawatan 1-2 minggu).



BAB III

TINJAUAN KASUS



ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
NY. “X” UMUR 25 TAHUN G1 P0 A0 UK 38 MINGGU
DENGAN PREEKLAMSIA BERAT
DI BPM KASIH BUNDA SLEMAN YOGYAKARTA

No. Register                            : -
Masuk RS hari/ tanggal,jam    : Selasa/14 Maret 2013, 15.00 WIB
Dirawat diruang                      :

I. PENGKAJIAN      Tanggal : 14 Maret 2013        jam : 15.00 WIB         Oleh: Bidan
A. IDENTITAS
Ibu                   Suami
Nama                           : Ny. X                                                Tn. Y
Umur                           : 25 tahun                                                        27 tahun
Suku / Bangsa             : Jawa/ Indonesia                                Jawa / Indonesia
Agama                         : Islam                                                             Islam
Pendidikan                  : SMA                                                 SMA
Pekerjaan                     : Ibu Rumag Tangga                           Swasta
Alamat rumah             : Jl. Suratno RT 4 /RW 5, Sleman       Jl. Suratno RT 4 /RW 5, Sleman
No Telp.                      : -

B. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan merasa nyeri perut bagian atas, sakit kepala, pandangan kabur, dan pembengkakkan pada wajah, tangan, dan kaki.

3. Riwayat menstruasi
Menarche                    : 12 tahun                                            Siklus              :28 hari
Lamanya                     : 7 hari                                                 Teratur             : Ya
Sifat darah                  : merah,cair                                          Keluhan           : Tidak ada

4.Riwayat Perkawinan
Status pernikahan        : Sah                                                    Menikah ke     : 1
  Lama                         : 2 tahun                                              Usia menikah  : 23 tahun                      


5. Riwayat Obstetri : G1 P0 AO AH0
Hamil
Ke

Persalinan
Nifas
Tgl
UK
Jns
Persalian
Penolong
Komp
JK
BB
lahir
Laktasi
Komp
1.       
Hamil ini





























6. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
No.
Jenis
kontrasepsi
Pasang
Lepas
Tgl
Oleh
Tempat
Keluhan
Tgl
Oleh
Tempat
Alasan
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun











7.  Riwayat kehamilan sekarang
a.       HPM : 22 Juni 2012                                               HPL : 29 Maret 2013
b.      ANC pertama umur kehamilan : 7 minggu
c.       Kunjungan ANC
        Trimester I
Frekuensi : 2 x,                                        Tempat : BPS         Oleh : Bidan
Keluhan   : mual,muntah,pusing
Terapi     : B6, asam folat
Trimester II
Frekuensi : 4x,                                         Tempat : BPS         Oleh : Bidan
Keluhan  : Sering BAK, sesak nafas
Terapi     : vit.C, Tablet Fe
Trimester III
Frekuensi : 6 x,                                        Tempat : BPS         Oleh : Bidan
Keluhan   : Pusing, pandangan kabur, bengkak pada muka, tangan dan kaki
Terapi     : B6, asam folat
                                                                                               
d. Imunisasi TT
TT 1     : tanggal 5-7-2011
TT 2     : tanggal 21-7-2012
TT 3     : tanggal 18-1-2013
TT 4     : -
TT 5     : -
 e. Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan sudah merasakan gerakan janin > 10 kali dalam sehari
8. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular ( HIV, AIDS, PMS, TBC, Hepatitis ) menurun ( Hipertensi, Asma,DM ), dan menahun ( Jantung, Ginjal )


 b. Penyakit yang pernah  /sedang diderita nkeluarga (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit menular ( HIV, AIDS, PMS, TBC, Hepatitis ) menurun ( Hipertensi, Asma,DM ), dan menahun ( Jantung, Ginjal)
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak memiliki keturunan kembar baik dari pihak ibu maupun suami
d. Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak pernah operasi apapun
e. Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak ada alergi terhadap obat apapun
9.   Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
      a. Pola nutrisi                    Sebelum Hamil                        Saat hamil
Makan     
Frekuensi                     : 3x/hari                                   3x/hari
Porsi                            : 1 piring                                  1 piring
Jenis                            :  Nasi, sayur, lauk, buah         nasi, sayur, lauk, buah
Pantangan                   : Tidak ada                              Tidak ada
Keluhan                       : Tidak ada                              Tidak ada
Minum
Frekuensi                     : 6x/hari                                   7-8x/hari
Porsi                            : 1 gelas                                   1 gelas
Jenis                            : Air putih,teh,                         Air putih,teh,susu
Pantangan                   : Tidak ada                              Tidak ada
Keluhan                       : Tidak ada                              Tidak ada
b. Pola eliminasi
 BAB 
Frekuensi                     : 1x/hari                                   1x/hari
Konsistensi                  : Lembek                                 Lembek
Warna                          : Kuning kecoklatan                Kuning kecoklatan
Keluhan                       : Tidak ada                              Tidak ada                   
BAK 
Frekuensi                     :  5x/hari                                  6x/hari
Konsistensi                  : Cair                                       Cair
Warna                           : Kuning jernih                       Kuning keruh
Keluhan                       : Tidak ada                              Kencing sedikit
c. Pola istirahat
Tidur siang        
Lama                           : 1 jam/hari                              2 jam /hari
Keluhan                       : Tidak ada                              Tidak ada
Tidur malam      
Lama                           : 7 jam/ hari                             6-7 jam/ hari
Keluhan                       : Tidak ada                              Tidak ada
d.  Personal Hygiene
Mandi                    : 2x/hari                                         2x/hari
Gosok gigi             : 2x/hari                                         2x/hari
Ganti pakaian         : 2x/hari                                        2x/hari
Keramas                 : 3x/minggu                                  3x/minggu      
e. Pola Seksualitas
Frekuensi               : 3x/minggu                                   1x/minggu      
Keluhan                 : Tidak ada                                                Tidak ada       
f. Pola aktivitas
Ibu mengatakan merasa tidak bisa melakukan pekerjaannya sehari-hari dikarenakan pusing yang hebat dan pandangan yang kabur.
10. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkohol)
Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan seperti merokok, minum jamu,maupun minum-minuman beralkohol.
11. Psikososiospiritual (penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kehamilan, dukungan sosial,                perencanaan persalinan, pemberian ASI, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan sosial, dan persiapan keuangan ibu dan keluarga)
-          Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilan ini
-          Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat mendukung kehamilan ini
-          Ibu mengatakan akan memberikan ASI eksklusif
-          Ibu mengatakan akan merawat bayinya dengan suami dan keluarga
-          Ibu mengatakan rajin dan taat beribadah
-          Ibu mengatakan aktif dalam kegiatan sosial di masyarakat
-          Ibu mengatakan sudah mempersiapkan biaya untuk persalinan
12. Pengetahuan ibu tentang kehamilan, persalinan, dan nifas)
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang kehamilan, persalian, dan nifas dari ANC      sebelumnya dengan bidan.         
13. Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan)
-          Ibu mengatakan lingkungan sekitar rumah bersih dan nyaman
-          Ibu mengatakan tidak memiliki hewan peliharaan

C. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum                      : Lemah
Kesadaran                               : Somnolen
Status Emosional                    : Stabil
Tanda vital sign                       :
Tekanan darah            : 160/110 mmHg                      Nadi                : 88x / menit   
Pernafasan                  : 23x  / menit                            Suhu                : 37 °C
Berat badan                                                                 Tinggi badan   : 157 cm
Sebelum hamil             : 63 kg
Saat hamil                  : 72 kg
Lila                              : 28 cm


2. Pemeriksaan fisik
Kepala                    : Mesocephal, tidak ada benjolan, tidak oedem,  tidak ada nyeri tekan, rambut hitam dan  kulit kepala bersih.
Muka                      : Tidak ada closma gravidarum, tidak pucat, oedem, nyeri tekan
Mata                       : Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda ,tidak ada infeksi, pandangan kabur        
Hidung                   : Tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada infeksi
Mulut                      : Bibir pecah-pecah dan tidak ada sariawan,lidah bersih dan, gigi bersih
Telinga                    : Simetris,terdapat gendang telinga, dan tidak ada serumen
Leher                      : Tidak ada  pembesaran kelenjar tiroid, limfe, parotis dan tidak ada pembengkakan vena jugularis.
Dada                       : Simetris,tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada bunyi wheezing
Payudara                 : Puting susu menonjol, hiperpigmentasi pada aerola, tidak ada massa, colostrum sudah keluar, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
Abdomen                : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra dan striae gravidarum, pembesaran sesuai UK
Palpasi Leopold
Leopold I                : TFU 3 jari di bawah PX
                                  Bagian fundus ibu teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
Leopold II              : Bagian kiri perut ibu teraba kecil-kecil, tidak beraturan (ekstremitas)
                                  Bagian kanan perut ibu teraba keras, memanjang seperti papan (punggung)
Leopold III             : Bagian terendah janin teraba bulat, keras, melenting (kepala)
Leopold IV             : Kedua tangan tidak bertemu (divergen)
Palpasi supra pubic             : Penurunan kepala 4/5
Osborn test                         : Negative
TFU menurut Mc. Donald : 30 cm                         TBJ : ( 30 – 11 ) x 155 = 2945 gram
DJJ                                      : 144x/menit.
Ekstremitas Atas    : Jumlah jari lengkap, ada odema, tidak ada varises, kuku putih pucat dan gerakan lemah
Ekstremitas Bawah : Jumlah jari lengkap, ada odema, tidak ada varises, kuku putih pucat, gerakan lemah, dan reflek patella( +)
Genitalia                 : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini, tidak ada varises, tidak ada tanda infeksi, vagina lembab, terdapat tanda chadwick dan tanda hegar
Anus                       : Bersih, tidak ada hemorroid
Pemeriksaan panggul :  tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Penunjang                  Tanggal : 14 Maret 2013         Jam : 15. 05 WIB
Pemeriksaan Laboratorium Hb, Urin Reduksi
4. Data Penunjang
Hb                           : 10,3 gram%
Reduksi                              : Positif ( ++++ )
III. INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa Kebidanan
Ny. “X” usia 25 tahun G1P0A0 UK 38 minggu, janin tunggal hidup intra uteri dengan preeklamsia berat
     Data Dasar         :
     Data Subyektif  :
            - Ibu mengatakan umur 25 tahun
            - Ibu mengatakan ini kehamilan pertama
            - Ibu mengatakan belum pernah abortus
            - Ibu mengatakan HPHT tanggal 22 Juni 2012
Data Obyektif :
- KU                            : Lemah                                  
- Kesadaran                 : Somnolens 
- Status Emosional      : Stabil
- TTV                          : TD     : 160/110 mmHg         S : 37ºC
                          N       : 88 x / menit               R : 23 x / menit
- Protein Urin  : Positif (++++)
- Hb : 10,3gram%
- Palpasi Abdomen :
Leopold I     : TFU 3 jari di bawah PX
                       Bagian fundus ibu teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
Leopold II    : Bagian kiri perut ibu teraba kecil-kecil, tidak beraturan (ekstremitas)
                       Bagian kanan perut ibu teraba keras, memanjang seperti papan (punggung)
Leopold III  : Bagian terendah janin teraba bulat, keras, melenting (kepala)
Leopold IV  : Kedua tangan tidak bertemu (divergen)
TBJ                  : ( 30 – 11 ) x 155 = 2945 gram
DJJ                  : 144x/menit.
B. Masalah
Ibu merasa cemas dan takut dengan kehamilan dan keadaan bayi nya.
 Data Dasar  :
 Data Subyektif : Ibu mengatakan ibu merasa cemas dan takut
Data Obyektif : Ibu kelihatan gelisah dan lemah
                       
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL                
Eklamsia
IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
A.    Mandiri
Tidak ada
B.     Kolaborasi
Tidak ada
C.     Merujuk
Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai
V. PERENCANAAN  Tanggal : Jam : 15. 10 WIB  Oleh : Bidan
1.      Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
2.      Pasang infus
3.      Siapkan MgSO4
4.      Observasi keadaan ibu dan janin
5.      Berikan KIE pada keluarga
6.      Siapkan sarana dan prasarana rujukan
VI. PELAKSANAAN                       Tanggal : 14 Maret 2013 Jam : 15.15 WIB     Oleh :Bidan
1.      Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu saat ini lemah dan perlu penanganan dari fasilitas yang lebih memadai. KU ibu melemah, TD : 160/110 mmHg, DJJ 144x/menit, adanya bengkak pada wajah, kaki dan tangan ibu
2.      Memasang infuse Ringer Laktat sebelum melakukan rujukan dengan tetesan 20x/menit. Pemasangan infuse bertujuan untuk mencegah timbulnya syok akibat tingginya tekanan darah ibu, mengganti cairan dalam tubuh ibu, dan member nutrisi tambahan bagi janin
3.      Menyiapkan magnesium sulfat dengan dosis awal 4 gram secara IM. Untuk mengurangi nyeri diberikan 1 cc xylocain tidak mengandung adrenalin pada suntikan IM
4.      Mengobservasi setiap 1 jam mendatang keadaan ibu serta janin yang meliputi observasi kondisi umum ibu, kesadaran ibu, tanda-tanda vital ibu, memantau DJJ, memantau ada tidaknya kejang
5.      Memberikan KIE kepada keluarga mengenai keadaan ibu serta yang harus dipersiapkan dalam proses merujuk seperti mempersiapkan kendaraan, pendamping ibu selama merujuk, perlengkapan yang harus dibawa baik untuk ibu dan bayinya nanti, dana, dan dukungan doa
6.      Menyiapkan sarana dan prasarana untuk merujuk seperti membuat surat rujukan yang ditujukan kepada tempat dilakukannya rujukannya, mempersiapkan obat – obatan yang digunakan selama proses rujukan seperti magnesium sulfat, infuse RL, tong spatel, spigmomanometer
VII. EVALUASI                   Tanggal : 14 Maret 2013  Jam : 15.20 WI Oleh :Bidan
1.      Ibu dan keluarga telah mengetahui kondisi ibu yang saat ini melemah dan TD ibu yang tinggi yaitu 160/110 mmHg
2.      Infus Ringer Laktat telah dipasang dengan jumlah tetesan 20x/menit yang bertujuan untuk mencegah timbulnya syok akibat tingginya tekanan darah ibu, mengganti cairan dalam tubuh ibu, dan member nutrisi tambahan bagi janin
3.      Telah diberikan magnesium sulfat secara IM dengan dosis awal 4 gram dan pemberian 1 cc xylocain sebagai pengurang nyeri
4.      Dilakukannya pemantauan keadaan ibu dan janin setiap 1 jam untuk mengetahui ada atau tidak kejang, kesejahteraan janin dan keadaan umum ibu
5.      Telah diberikan KIE pada keluarga mengenai keadaan ibu serta yang harus dipersiapkan dalam proses merujuk seperti mempersiapkan kendaraan, pendamping ibu selama merujuk, perlengkapan yang harus dibawa baik untuk ibu dan bayinya nanti, dana, dan dukungan doa
6.      Sarana dan prasarana rujukan telah dipersiapkan merujuk seperti membuat surat rujukan yang ditujukan kepada tempat dilakukannya rujukannya, mempersiapkan obat – obatan yang digunakan selama proses rujukan seperti magnesium sulfat, infuse RL, tong spatel, spigmomanometer




BAB IV

 PENUTUP

4.1Kesimpulan

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny. X dengan preekalmsi Berat (PEB) di BPM Kasih Bunda Sleman, Yogyakarta yang dilakukan pada tanggal 14 Maret 2013 maka dari asuhan kebidanan yang penulis kaji, penulis menyimpulkan        :
   Dapat disimpulkan bahwa Preeklamsi Berat ( PEB ) adalah Preeklampsia berat adalah timbulnya hipertensi ≥ 160/110 mmHg disertai proteinuria dam atau edema pada kehamilan setelah 20 minggu. Pada kasus ini ibu dikatakan mengalami preeclampsia berat karena mengalami hipertensi, yaitu tekanan darah sebesar 160/110 mmHg, proteinuria +4, dan disertai dengan oedem pada wajah, tangan, dan kaki. Hipertensi terjadi sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tahanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat tercukupi.
Pengkajian yang dilakukan pada klien menggunakan teknik wawancara pada klien, keluarga, pemeriksaan fisik, observasi dan status klien.Berdasarkan pemeriksaan fisik serta kesehatan masa lalu maka penulis menegakkan diagnose actual tentang asuhan kebidanan apa yang perlu dilakukan sesuai dengan kondisi ibu sekarang.
Diagnose ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan ibu. Dan dari diagnose tersebut bidan dapat menentukkan perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan ibu.

4.2Saran

1.      Kepada Pelayanan Kesehatan
Agar dapat meningkatkan pelayanan ibu hamil dan bersalin, khususnya pada penderita Preeklamsi
2.      Kepada tenaga kesehatan
Agar dapat lebih mengoptimalkan pelayanan kesehatan mengingat preeklamsi merupakan suatau gejala penyakit yang cukup mempengaruhi kesehatan ibu hamil
3.      Klien dan keluarga
Terhadap klien dan keluarga diharapkan dapat mengikuti dan bekerjasama sehingga terapi dan pengobatan pada klien dapat dilaksanakan dengan baik sehingga kesembuhan klien tercapai.


DAFTAR PUSTAKA


Khumaira Marsha. 2012. ILMU KEBIDANAN. Yogyakarta: Citra Pustaka
Saifuddin, Abdul Bari, dkk (Ed). 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Meternal dan Neonatal. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo
__________. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo
__________. 2009. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawiroharjo. Edisi Revisi 2008. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo


Diposting oleh Unknown di 10.20
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Asuhan Kebidanan IV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

My Self ^^

Unknown
Lihat profil lengkapku

About

Welcome to my blog Blog ini kebanyakan berisi tentang ilmu kebidanan Semoga dapat bermanfaat... enjoy to my blog :)

Categories

Asuhan Kebidanan I (1) Asuhan Kebidanan II (1) Asuhan Kebidanan IV (10) Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Balita (4) Bahasa Indonesia (1) Biokimia (1) Biologi Reproduksi (1) Epidemiologi (1) Ilmu Kesehatan Masyarakat (2) Kesehatan Reproduksi (1) Komputer (2) Konsep Kebidanan (2) Mutu Pelayanan Kebidanan (1) Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kebidanan (2) Penjaskes (1) Promosi Kesehatan (3)

Search

Arsip Blog

  • ►  2014 (2)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2013 (21)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (7)
    • ▼  Maret (5)
      • Hipospadia
      • Kasus Preeklamsia Berat
      • Power Point Kejang
      • Kejang pada Neonatus
      • Cara Membuat Daftar Isi
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2012 (7)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  September (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2011 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
  • ►  2010 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)

Widget-Animasi-Blog

Follow My Fanspage ^^

Daftar Isi

Follower

Diberdayakan oleh Blogger.