Definisi Senam Hamil
Senam
hamil ialah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas
otot-otot dinding perut, ligament-ligament, otot dasar panggul yang berhubungan
dengan proses persalinan (FK Unpad, 1998).
Tujuan Senam Hamil
Mochtar (1998) membagi tujuan dari senam hamil menjadi
tujuan secara umum dan khusus, tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut:
- Tujuan Umum:
a. Melalui
latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian
yang berperan dalam proses mekanisme persalinan.
b. Mempertinggi
kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong
dalam menghadapi persalinan.
c. Membimbing
wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.
- Tujuan Khusus:
a. Memperkuat
dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar
panggul, ligamen dan jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme
persalinan.
b. Melonggarkan
persendian—persendian yang berhubungan dengan proses persalinan.
c. Membentuk
sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan,
letak janin dan mengurangi sesak nafas.
d. Menguasai
teknik-teknik pernafasan dalam persalinan.
e. Dapat
mengatur diri kepada ketenangan.
Manfaat Senam Hamil
Eisenberg (1996), membagi senam hamil menjadi 4 tahap dimana
setiap tahapnya mempunyai manfaat tersendiri bagi ibu hamil. Tahap dan manfaat
dari senam hamil tersebut, yaitu:
- Senam Aerobik
Merupakan aktivitas senam berirama, berulang dan cukup
melelahkan, dan gerakan yang disarankan untuk ibu hamil adalah jalan-jalan.
Manfaat:
a. Meningkatkan
kebutuhan oksigen dalam otot
b. Merangsang
paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi
c. Secara
umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh terutama kemampuan untuk
memproses dan menggunakan oksigen.
d. Meningkatkan
peredaran darah.
e. Meningkatkan
kebugaran dun kekuatan otot.
f. Meredakan
sakit punggung dan sembelit
g. Memperlancar
persalinan.
h. Membakar
kalori (membuat ibu dapat lebih banyak makan makanan sehat).
i. Mengurangi
keletihan.
j. Menjanjikan
bentuk tubuh yang baik setelah melahirkan.
- Kalistenik
Latihan berupa gerakan-gerakan senam ringan berirama yang
dapat membugarkan dan mengembangkan otot-otot serta dapat memperbaiki bentuk
postur tubuh.
Manfaat:
a. Meredakan
sakit punggung.
b. Meningkatkan
kesiapan fisik dan mental terutama mempersiapkan tubuh dalam menghadapi masa
persalinan.
- Relaksasi
Merupakan latihan pernafasan dan pemusatan perhatian.
Latihan ini bisa dikombinasikan dengan latihan kalistenik.
Manfaat:
a. Menenangkan
pikiran dan tubuh.
b. Membantu
ibu menyimpan energi untuk ibu siap menghadapi persalinan.
- Kebugaran Panggul (biasa disebut latihan kegel)
Manfaat:
a. Menguatkan
otot-otot vagina dan sekitarnya (perineal) sebagai persiapan untuk persalinan.
b. Mempersiapkan
diri baik fisik maupun mental.
Syarat Mengikuti Senam Hamil
Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh ibu hamil
sebelum mengikuti senam hamil. Menurut Mochtar (1998), syarat tersebut antara
lain:
1. Telah
dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan.
2. Latihan
dilakukan setelah kehamilan mencapai 22 minggu.
3. Latihan
dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas kemampuan fisik ibu.
4. Sebaiknya
latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah pimpinan
instruktur senam hamil.
Waktu Pelaksanaan Senam Hamil
Senam hamil dianjurkan dilakukan ketika janin dalam
kandungan telah berusia lebih dari 3 bulan, karena sebelum usia kandungan
menginjak 3 bulan penlekatan janin di dalam uterus belum terlalu kuat. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari resiko abortus (Kushartanti dkk, 2004).
Tanda dan Gejala Senam Hamil Harus Dihentikan
Menurut Hening (1992), ada beberapa tanda dan gejala senam
hamil harus dihentikan, antara lain:
1. Timbul
rasa nyeri, terutama nyeri dada, nyeri kepala dan nyeri pada persendian.
2. Kontraksi
rahim yang lebih sering (interval <20 menit).
3. Perdarahan
pervaginam, keluarnya cairan ketuban.
4. Nafas
pendek yang berlebihan.
5. Denyut
jantung yang meningkat (> 140 x/menit).
6. Mual
dan muntah yang menetap.
7. Kesulitan
jalan.
8. Pembengkakan
yang menyeluruh.
9. Aktifitas
janin yang berkurang.
Kontra Indikasi Senam Hamil
Ada beberapa kontra indikasi senam hamil yang harus
diperhatikan, antara lain:
1. Kontra
Indikasi Absolute atau Mutlak
Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung,
penyakit paru, serviks inkompeten, kehamilan kembar, riwayat perdarahan,
pervaginam pada trimester II dan III, kelainan letak plasenta, seperti plasenta
previa, preeklamsi maupun hipertensi.
2. Kontra
Indikasi Relative
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung
tidak teratur, paru bronchitis kronis, riwayat DM, obesitas, terlalu kurus,
penyakit dengan riwayat operasi tulang ortopedi, dan perokok berat.
3. Segera
menghentikan senam hamil
Bila terjadi gejala perdarahan pervaginam, sesak saat senam,
sakit kepala, nyeri dada, nyeri otot, gejala kelahiran premature, penurunan
gerakan bayi intra uterin (Adi Wiyono, 2004).
Tempat Dan Latihan Senam Hamil
Dalam melakukan senam hamil menurut Hening (1992) memerlukan
tempat untuk melakukan latihan tersebut, adapun syarat dari tempat senam hamil
tersebut adalah:
1. Ruangan
cukup luas, udara segar, terang dan bersih.
2. Lantai
ditutup karpet supaya aman, tidak lembab dan cukup hangat.
3. Dinding
ruangan dalam dilapis cermin secukupnya agar membantu ibu untuk konsentrasi dan
memberi kesempatan untuk mengkoreksi gerakannya sendini.
4. Alat
dan perkakas di dalam ruangan dipilih yang berwarna muda untuk memberi suasana
tenang.
5. Ada
iningan/alunan musik lembut untuk mengurangi ketegangan emosi
Susunan Latihan Senam Hamil
Sejak tahun 1972 latihan senam hamil yang disusun secara
metodis ini telah diberikan di rumabh sakit sebagai bagian dari Prenatal
Care. Latihan yang diberikan secara teratur, terpimpin dan disesuaikan
dengan umur kehamilan penderita ini disusun sebagai berikut:
1. Teori, yang berupa penerangan dan diskusi
mengenai persoalan-persoalan yang berhubungan dengan proses kehamilan, proses
persalinan dan kesehatan wanita hamil, sesuai dengan umur kehamilan saat itu.
Latihan dalam bidang teori ini diberikan selama 15 menit sebelum melakukan
senam, pengetahuan tersebut di atas menanamkan kepercayaan kepada diri sendiri
dan menanamkan pengertian mengenai proses alami tersebut, sehiugga wanita
tersebut dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinannya kelak.
2. Praktika, di mana wanita hamil berlatih
melaksanakan bentuk-bentuk latihan senam hamil disertai penjelasan-penjelasan
yang perlu. Penjelasan tersebut adalah tentang tujuan bentuk latihan yang
bersangkutan serta untuk membantu wanita hamil agar mampu merasakan otot-otot
yang terlibat dalam suatu bentuk latihan (Primadi, 1998).
Gerakan Dasar Senam Hamil
Rumah Sakit Ibu Anak (RSIA) Hermina Group memberikan
beberapa gerakan dasar senam hamil, yang dapat dilakukan ibuu di rumah, yaitu:
1. Duduk
bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan rileks. Dilakukan
sebanyak mungkin setiap hari.
2. Sikap
merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan kedua bahu. Keempat anggota
tubuh tegak lurus pada lantai dan badan sejajar dengan lantai. Kemudian lakukan
gerakan sebagai berikut:
a. Tundukkan
kepala, lihat perut bagian bawah dan pinggang diangkat sambil mengempiskan
perut dan mengerutkan lubang dubur. Kemudian turunkan pinggang dengan
mengangkat kepala sambil melemaskan otot-otot dinding perut dan otot dasar
panggung. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali.
b. Sikap
merangkak, letakkan kepala diantara kedua tangan lalu menoleh ke samping
kiri/kanan, kemudian turunkan badan sehingga dada menyentuh kasur dengan
menggeser siku sejauh mungkin ke samping. Bertahanlah pada posisi tersebut
selama 1 menit, kemudian ditingkatkan menjadi 5 hingga 10 menit sesuai dengan
kekuatan ibu hamil.
3. Berbaring
miring ke kiri, lebih baik ke arah punggung bayi. Lutut kanan diletakkan di
depan lutut kin, lebih baik diganjal bantal. Lengan kanan ditekuk di depan dan
lengan kiri di belakang badan.
4. Berbaring
miring, kedua lengan dan kedua lutut ditekuk, di bawah kepala diberi bantal dan
di bawah perut pun sebaiknya diberi bantal agar perut tidak menggantung. Tutup
mata, tenang, dan atur pernafasan dengan teratur dan berirama.
5. Berbaring
terlentang, kedua lutut dipegang kedua tangan dan usahakan rileks. Kemudian
lakukan kegiatan-kegiatan seperti berikut: Buka mulut secukupnya, kemudian
mulut ditutup. Lalu mengejan seperti gerakan membuang air besar. Gerakannya ke
bawah badan dan ke depan. Setelah tidak dapat menahan karena lelah, kembali ke
posisi awal. Ulangi latihan ini sebanyak 3-4 kali, dengan interval dua menit
(RSIA Hermina, 2004).
Susunan Lengkap Program Senam Hamil
Seperti program olahraga pada umumnya, dan senam pada
khususñya, maka pada pelaksanaan senam hamil ini harus terkandung unsur
pemanasan dan pendinginan. Pemanasan dilakukan selama kurang lebih 5 menit
dengan gerakan utama jalan ditempat atau langkah kaki, disertai gerakan pelan
dari seluruh tubuh mulai leher sampai ujung kaki.
Masih dalam posisi berdiri, latihan dilanjutkan dengan
latihan kebugaran selama 15 menit, dan pendinginan 5 menit. Latihan penguatan
dan peregangan dilakukan pada posisi berdiri selama 5 menit, dan posisi duduk,
merangkak serta tidur selama 10 menit. Dengan tetap pada posisi tidur, latihan
dilanjutkan dengan latihan relaksasi dan latihan pernafasan masing-masing
selama 5 menit. Akhir dari seluruh latihan senam hamil ini adalah latihan
penenangan. Latihan penenangan diiringi musik lembut dan dipandu untuk
mendapatkan bayangan yang indah, serta disugesti untuk mendapatkan kepercayaan
diri menghadapi persalinan. Adapun dalam latihan senam hamil ini menurut
Kushartanti (2004) mencakup empat komponen pokok yaitu latihan kebugaran,
latihan penguatan dan peregangan, latihan relaksasi dan terakhir latihan
pernafasan.
Untuk lebih jelasnya program latihan senam hamil menurut
Kushartanti (2004) adalah seperti berikut mi:
1. Pemanasan
dan pendinginan.
Gerakan pada pemanasan ini dimaksudkan untuk mengantarkan
semua otot dan jantung-paru dalam melayani gerakan senam selanjutnya.
a. Ambil
nafas
Dengan jalan ditempat ambil nafas dari hidung dan keluarkan
lewat mulut. Saat ambil nafas, tangan diangkat ke atas.
b. Regang
leher
Dengan tetap jalan ditempat, pegang perut dengan kedua
tangan, tunduk tegakkan kepala, patahkan ke kanan dan ke kiri serta tengok
kanan kiri.
c. Putar
bahu kebelakang
Dengan posisi kangkang, dan lutut sedikit ditekuk, bahu
diputar ke belakang bergantian kanan kiri, untuk selanjutnya bersama-sama
keduanya.
d. Regang
otot samping
Dengan panggul ke kanan dan ke kiri, regang otot samping
sambil menarik satu tangan bergantian. Pada saat peregangan dipertahankan
beberapa detik.
e. Regang
lengan, punggung dan pinggang
Dengan posisi membungkuk kita lempar-tarik lengan ke depan
dan selanjutnya ke bawah untuk meregang pinggang.
f. Regang
kencang panggul
Dengan satu kaki jinjit miring bergantian, rasakan
peregangan panggul dan tarik dubur maupun perut bagian bawah ke dalam.
g. Ayun
tungkai ke depan
Ayunkan tungkai ke depan disertai ayunan lengan.
2. Latihan
Kebugaran
Latihan ini bertujuan untuk
memperbaiki kerja jantung, pembuluh darah dan paru dalam mengedarkan makanan
dan oksigen ke seluruh tubuh.
Prinsip gerakan dalam latihan ini
adalah menggerakkan seluruh otot, terutama otot besar yang ada di kaki,
punggung dan lengan, sehingga jantung terpacu berdenyut lebih cepat dan keras,
frekuensi pernafasan meningkat dan tubuh mengeluarkan keringat. Gerakan dasar :
jalan di tempat atau melangkahkan kaki ke depan, belakang dan samping dengan
berbagai variasi gerakan tangan dan badan. Target: frekuensi denyut jantung
110-125 kali/menit.
Gerakan pada fase ini antara lain:
a. Langkah
depan, lengan depan atas
Dengan posisi berdiri tungkai kanan melangkah maju satu kali
diikuti tungkai kiri merapat. Bersamaan dengan itu dorong kedua lengan lurus ke
depan setinggi bahu, selanjutnya lakukan langkah mundur satu kali bersamaan
dengan gerakan kedua lengan atas.
b. Langkah
depan, lengan bawah samping
Gerakan tungkai seperti latihan pertama, hanya kedua tangan
diayun ke bawah pada saat langkah mundur kedua tangan dibuka ke samping.
c. Langkah
samping, ayun lengan depan
Gerakan tungkai melangkah ke kanan satu kali, dengan tungkai
kiri merapat, bersamaan dengan itu kedua lengan diangkat lurus ke depan
setinggi bahu dan diturunkan kembali, dilanjutkan gerakan dengan arah
sebaliknya.
d. Langkah
samping , ayun lengan samping
Langkah sama dengan langkah tiga, namun kedua lengan
diayunkan ke samping kemudian diturunkan.
e.
Langkah ke belakang, lengan depan
atas Gerakan sama dengan latihan pertama, hanya variasi langkah tungkai ke
belakang.
f. Langkah
belakang, lengan bawah samping
Gerakan sama dengan latihan dua, hanya variasi langkah ke
belakang.
g. Langkah
samping, tangan atas
Langkahkan kaki ke kanan, dan ikuti dengan kaki kiri.
Langkah ke kiri kembali ke posisi semula. Sambil melangkah, naikkan kedua
lengan ke atas dan ke bawah.
h. Langkah
samping, tangan bawah
Langkahkan kaki seperti patda latihan tujuh, namun lengan
bawah diayun kebelakang-depan dengan posisi lengan atas ke belakang.
i. Langkah
depan tegak anjur
Langkahkan tungkai kanan ke depan, dan ikuti dengan langkah
tungkai
kiri posisi membuka (tegak-anjur). Ulangi langkah maju
sekali lagi, dan teruskan dengan langkah mundur ke posisi semula. Lakukan
gerakan lengan seperti memompa, baik pada saat maju maupun mundur. Teruskan
dengan mengangkat kaki ke atas bergantian kanan dan kiri.
j. Langkah
samping, putar lengan
Lakukan gerakan dua langkah ke kanan dan ke kiri dengan satu
lengan diputar bergantian. Kombinasikan dengan gerakan memutar kedua lengan dan
membuka lengan pada posisi tekuk siku. Variasikan pula dengan gerakan kaki
jinjit.
3. Latihan
Penguatan dan Peregangan
Dalam latihan ini semua otot terutama yang berperan dalam
persalinan dikuatkan dan diregang. Otot lain yang berperan dalam perbaikan
postur tubuh ibu hamil juga dilatih dalam latihan ini. Otot perut dan otot dasar
panggul menjadi sasaran utama, ditambah dengan otot leher, lengan, atau tubuh
bagian atas, punggung, dan kaki atau tubuh bagian bawah. Latihan ini dilakukan
pada posisi berdiri, duduk, merangkak, ataupun tidur. Gerakannya antara lain:
a. Penguatan
otot leher
Satu tangan menyangga kepala, yang lain berkacak pinggang.
Dorongkan kepala ke tangan dan dorongkan tangan ke kepala. Lakukan bergantian
dengan sisi yang lain.
b. Penguatan
otot bahu
Tekuk satu tangan di atas bahu, dengan tangan lain lurus ke
samping, lakukan gerakan ngeper baik pada tangan maupun kaki. Lakukan
bergantian antara tangan kanan dan kiri.
c. Penguatan
otot lengan depan
Tekuk kedua lengan di depan badan bersama-sama, sambil
angkat dan
tekuk kaki bergantian ke atas.
d. Penguatan
otot
Kaitkan kedua lengan lurus dibelakang badan, gerakkan naik
turun dengan posisi kaki berdiri tegak.
e. Penguatan
otot perut
Dengan posisi kaki kangkang dan lutut sedikit ditekuk,
gerakkan satu tangan lurus dan atas sampai ke depan badan bersamaan dengan
mengkontraksikan otot peru maupun otot dasar panggul.
f. Penguatan
otot kaki
Ambil posisi duduk dengan kedua tangan menyangga di belakang
badan, luruskan kaki ke depan ke belakang bergantian dan teruskan dengan kedua
kaki bersama-sama. Variasikan gerakan ini dengan gerakan kaki ke samping maupun
memutar.
g. Penguatan
otot samping panggul
Dengan posisi duduk seperti latihan enam, tarik satu tungkai
menyilang tungkai yang lain, tarik kembali sehingga lurus dan ulangi gerakan
ini beberapa kali, bergantian kanan dan kiri.
h. Penguatan
otot dasar panggul
Dengan posisi duduk bersila, tekan lutut dengan kedua
tangan, bungkukkan badan.
i. Penguatan
otot bahu
Dengan posisi duduk bersilang letakkan kedua tangan di atas
bahu. Putar siku ke depan alas, belakang dan bawah berulang kali.
j. Penguatan
otot lengan
Dengan posisi merangkak, julurkan satu lengan ke depan
setinggi bahu. Lakukan gerakan ini bergantian kanan dan kiri.
k. Penguatan
otot punggung
Dengan posisi merangkak naik turunkan punggug secara
perlahan dan berulang kali.
1. Penguatan
otot panggul
Dengan posisi merangkak, goyangkan panggul ke kanan dan ke
kiri dengan gerakan ngeper. Ulangi gerakan ini beberapa kali.
m. Penguatan
otot lengan
Dengan posisi merangkak ayunkan badan ke depan dan ke
belakang, kemudian tahan pada posisi panggul di atas tumit beberapa saat.
Ulangi gerakan ini beberapa kali.
n. Penguatan
otot belikat
Dengan posisi tidur telentang kaitkan kedua tangan di
belakang kepala.
Tekan kedua lengan ke lantai tahan beberapa detik, kemudian
kendorkan.
Ulangi gerakan ini beberapa kali.
o. Penguatan
otot tubuh bagian atas
Dengan posisi tidur telentang dan kedua lutut ditekuk angkat
panggul sampai badan lurus membentuk segitiga antara kedua tungkai bawah dengan
lantai.
p. Penguatan
otot perut bagian atas
Dengan posisi tidur telentang tarik kedua kaki mendekati
perut angkat kepala dan tahan beberapa saat untuk kemudian dikendorkan kembali.
Pada saat mengangkat kepala nafas harus ditahan.
q. Penguatan
otot panggul dan perut bagian bawah
Dengan posisi tidur telentang tekuk kedua lutut dan kemudian
gerakkan kedua lutut bersama-sama ke arah lantai, kembali ke posisi semula dan
gerakkan kedua lutut kearah yang lain. Ulangi gerakan ini beberapa kali.
4. Latihan
Relaksasi
Sasaran utama dari latihan ini
adalah relaksasi seluruh tubuh terutama otot dasar panggul. Relaksasi ini
sangat bermanfaat untuk menghadapi kontraksi rahim kala I
maupun kala II. Di samping itu relaksasi juga dapat
mengurangi stress ibu saat kehamilan berlangsung. Relaksasi ini dapat dilakukan
setiap saat. Gerakan relaksasi ini antara lain:
a. Relaksasi
otot muka
Kerutkan otot muka, tahan 1 sampai 2 detik, kemudian
lepaskan sehingga betul-betul terasa relaksasi. Ulangi latihan ini beberapa
kali. Posisi tidur terlentang, lutut ditekuk.
b. Relaksasi
lengan-tangan
Dengan posisi tidur terlentang angkat lengan bawah 900
dari lantai. Genggam tangan dan kerutkan lengan kuat-kuat pertahankan 1-2
detik, dan lepaskan kembali. Ulangi beberapa kali.
c. Relaksasi
otot perut dan dasar panggul
Dengan posisi terlentang atau miring, kerutkan otot perut,
tahan 1-2 detik, lalu lepaskan. Ulangi beberapa kali, tarik juga dan perut
bawah ke dalam
d. Relaksasi
kaki dan tungkai
Dengan posisi tidur terlentang atau miring luruskan ujung
kaki menghadap ke bawah tahan beberapa detik kemudian lepaskan.
e. Relaksasi
seluruh tubuh
Dengan posisi tidur terlentang atau miring, kontraksikan
seluruh otot dan ambil nafas teratur, relaks. Bayangkan sesuatu yang
menyenangkan dan nikmatilah relaksnya tubuh.
5. Latihan
Pernafasan
Latihan ini pada dasarnya melatih teknik pernafasan perut (diafragma)
dan pernafasan dada. Sesuai dengan kebutuhannya untuk mengatasi nyeri selama
persalinan, maka kedua teknik pernafasan di atas dapat digabung maupun
dimodifikasi. Gerakannya antara lain:
a. Pernafasan
perut
Dengan sikap berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk,
kedua lengan di samping badan, dan relaks, letakkan tangan kiri di atas perut.
Tarik nafas dalam melalui hidung, sampai perut menggelembung dan tangan kiri
terangkat. Tahan sampai beberapa detik dan hembuskan nafas lewat mulut. Ulangi
dengan frekuensi 8 kali per menit. Teknik pernafasan ini digunakan untuk
mempercepat relaksasi, mengatasi stress dan mengatasi nyeri his palsu mauun his
permulaan kala I.
b. Pernafasan
dada dalam
Dengan sikap berbaring terlentang kedua lutut ditekuk, kedua
lengan
di samping badan dan relaks, letakkan tangan di atas dada.
Tarik nafas dalam melalui hidung dengan mengembangkan dada sehingga tangan
kanan terangkat. Tahan satu sampai dua detik, dan hembuskan nafas lewat celah
bibir sehingga tangan kanan turun mengikuti surutnya badan. Frekuensi yang
dianjurkan 8 kali per menit. Teknik pernafasan ini menggantikan pernafasan
perut apabila nyeri his kala I sudah cukup
c. Pernafasan
dada cepat
Dengan sikap berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk,
kedua lengan
di samping badan dan relaks tarik nafas cepat melalui hidung
dan hembuskan cepat melalui mulut, mulailah dengan frekuensi 30 kali per menit
yang makin lama makin dipercepat hingga 60 kali per menit, penrlambat lagi
sedikit demi sedikit hingga kembali menjadi 30 kali per menit.
d. Pernafasan
kombinasi perut dan dada
Dengan sikap berbaring terlentang kedua lutut ditekuk, kedua
lengan di samping dada dan relaks, katubkan kedua tangan pada batas antara dada
dan perut. Lakukan pernafasan perut selama 30 detik. Teknik pernafasan ini
digunakan untuk mengatasi nyeri his pertengahan kala I.
e. Pernafasan
kombinasi perut, dada dalarn, dan dada cepat
Dengan sikap berbaring terlentang kedua lutut ditekuk, kedua
lengan di samping dada dan relaks. Lakukan pernafasan perut selama 15 detik,
lanjutkan dengan pernafasan dada dalam 15 detik, kemudian pernafasan dada cepat
yang makin lama makin dipercepat untuk kemudian diperlambat dan dilanjutkan
pernafasan dada dalam dan diakhiri pernafasan perut Teknik pernafasan ini
digunakan untuk mengatasi rasa nyeri his pertengahan dan akhir kala I dan juga
mengatasi keinginan mengejan yang belum boleh dilakukan (Kushartanti, 2004).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar